Sumber :
VIVAnews
- Kebakaran hutan mulai merambah wilayah Aceh. Sejak kemarin, Rabu, 17 September 2014, hampir seluruh wilayah Aceh diselimuti kabut asap. Asap diperkirakan berasal dari kebakaran lahan gambut di Riau dan Sumatera Selatan, tapi juga kebakaran hutan di Aceh.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe, Bakhtiar, sebagian besar kabut asap berasal dari titik-titik api di Aceh akibat pembukaan lahan baru.
Baca Juga :
Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas
Baca Juga :
Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe, Bakhtiar, sebagian besar kabut asap berasal dari titik-titik api di Aceh akibat pembukaan lahan baru.
Titik-titik api tersebut, kata Bakhtiar, terdeteksi, di antaranya, di hutan Seulawah. “Sekarang banyak bantuan modal usaha di bidang perkebunan. Jadi, ada yang buka lahan baru, hutan ditebang, kemudian dibakar,” kata Bakhtiar kepada
VIVAnews,
Kamis, 18 September 2014.
Kabut asap yang berasal dari Riau, katanya, karena dibawa angin yang mengarah ke timur. “Benar, berasal dari pembakaran di Riau, tapi itu sedikit,” tuturnya.
Pantauan
VIVAnews
, kabut asap yang menyelimuti wilayah Aceh dalam intensitas rendah. Sampai sekarang, bencana akibat pembakaran hutan tersebut belum terlalu berdampak dan mengganggu jarak pandang.
Meski begitu, pemerintah didesak tanggap menanggulangi semakin parahnya ketebalan asap. Selain dapat mengganggu penglihatan, kabut asap juga dapat berdampak pada kesehatan manusia. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Titik-titik api tersebut, kata Bakhtiar, terdeteksi, di antaranya, di hutan Seulawah. “Sekarang banyak bantuan modal usaha di bidang perkebunan. Jadi, ada yang buka lahan baru, hutan ditebang, kemudian dibakar,” kata Bakhtiar kepada