Selain Indonesia, Paedofil Juga Incar Thailand dan Filipina

Komisi III DPR-RI Kunjungi Kantor Ditjen Pajak
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso mengatakan, kasus kekerasan seksual anak yang terjadi Jakarta International School (JIS) merupakan fenomena gunung es. Karena pada dasarnya, kekerasan seksual masih terus mengancam anak-anak Indonesia setiap tahunnya. Dia juga  mengakui, Indonesia masih menjadi target utama wisata kaum paedofil.

"Di kawasan ASEAN, Indonesia adalah target utama wisata paedofil. Selain itu, ada Thailand dan Filipina, tapi Indonesia memang jadi tujuan utama," ujar Agus dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa 16 September 2014.

Mantan Deputi Hukum Bank Indonesia itu menuturkan, negara-negara maju biasanya memiliki data-data warga negaranya yang merupakan kaum paedofil. Dengan data yang lengkap tersebut, negara bersangkutan bisa memantau pergerakan warga negaranya yang memiliki penyimpangan seksual tersebut.

Informasi masuknya 200 turis asing paedofil diterima PPATK, kata dia, lantaran lembaga intelijen keuangan negara itu diminta untuk menelusuri aliran dana orang asing yang masuk ke Indonesia melalui oknum yang disebut EO.

Dalam kasus ini, lanjut Agus, otoritas negara setempat melaporkan adanya pergerakan orang-orang yang terdata sebagai paedofil masuk ke Indonesia, melalui paspor yang bersangkutan. "Makanya kita dilapori ada 200 orang menuju Indonesia. Saya sudah berkoordinasi dengan kepolisian," ucapnya.

Baca juga:

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran
Gelandang Manchester City, Rodri

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia

Declan Rice memberi pujian untuk Rodri jelang pertandingan antara Manchester City vs Arsenal di Etihad Stadium dalam lanjutan Premier League, Minggu malam WIB 31 Maret.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024