Sumber :
- ANTARA/Topan Ali
VIVAnews
- Kualitas udara di Kota Palembang sudah pada level buruk bagi kesehatan akibat kabut asap yang muncul dari kebakaran lahan gambut di Sumatera Selatan. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumatera Selatan sudah mengeluarkan peringatan bagi warga untuk tidak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah saat pagi dan sore.
BLH Sumatera Selatan juga memberikan informasi pada pihak terkait untuk segera membagikan masker bagi warga sebagai pelindung untuk aktivitas di luar rumah.
BLH Sumatera Selatan juga memberikan informasi pada pihak terkait untuk segera membagikan masker bagi warga sebagai pelindung untuk aktivitas di luar rumah.
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Peringatan itu berdasarkan penelitian BLH Sumatera Selatan yang menyebutkan kualitas udara di Palembang kurang baik bagi pernapasan. Sebab, dari dua kali uji kualitas udara yang dilakukan sejak dua pekan terakhir, terjadi peningkatan partikel padat yang dibawa kabut asap, terutama pada pagi dan sore.
Upaya pemadaman kebakaran hutan yang dilakukan Tim Terpadu Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan belum optimal. Dua kali penerbangan dengan dua helikopter untuk melakukan water bombing atau menjatuhkan air dari udara setiap hari masih kesulitan karena titik api kembali muncul di area yang sudah dipadamkan.
Hingga hari ini, data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan bahwa sebaran titik panas di Sumatera Selatan yang terekam satelit Aqua-Terra, sebanyak 66 titik. Masih didominasi di area lahan gambut dalam di Cengal dan Pampangan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. (ita)
Purwantoro/Sumatera Selatan
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Peringatan itu berdasarkan penelitian BLH Sumatera Selatan yang menyebutkan kualitas udara di Palembang kurang baik bagi pernapasan. Sebab, dari dua kali uji kualitas udara yang dilakukan sejak dua pekan terakhir, terjadi peningkatan partikel padat yang dibawa kabut asap, terutama pada pagi dan sore.