Ketahui Efek Buruk Bullying

Ilustrasi bullying
Sumber :
  • iStockphoto

VIVAlife - Saat ini, kasus bunuh diri tengah menjadi persoalan di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data dari WHO, di Indonesia ada 4,3 kasus per 100 ribu penduduk pada 2012. Dalam setiap tahun, ada 10 ribu kasus bunuh diri di Indonesia.

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

Bunuh diri merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi berbagai faktor. Baik dari psikologis, sosial, biologis, budaya, dan sosial.

"Orang yang sedang dalam keadaan stres berisiko melakukan percobaan bunuh diri," kata Dr Albert Maramis, Sp.KJ seorang pemerhati kesehatan jiwa saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis, 11 September 2014.

Terpopuler: Indonesia U-23 Fenomenal, Ernando Ari Kepikiran Arkhan Fikri

Hal tersebut tidak terkecuali pada anak-anak. Albert menambahkan, bullying juga menempatkan anak pada posisi tidak berdaya.

Risiko bunuh diri pada anak cukup besar. Itu bukan dikarenakan jumlah hal yang dipikirkan lebih sedikit dibanding orang dewasa, tetapi karena anak belum bisa melihat jalan keluar lain.

Antasari Azhar Ucapin Selamat ke Prabowo-Gibran: Semoga Komitmen Berantas Korupsi

"Dia merasa terdiskriminasi, teraniaya, ketakutan, dan stres berat. Tidak tahu siapa yang bisa menolong. Lapor guru tidak berani," tambahnya.

Upaya pencegahan bunuh diri pada anak harus dilakukan dari orang terdekat, seperti orangtua dan guru di sekolah.

Albert menjelaskan, sebenarnya sistem pendidikan yang menempatkan satu kelas terdiri dari 50 siswa menyulitkan guru untuk mendekati anak didik. "Guru tidak bisa memiliki kedekatan emosional dengan anak," katanya.

Hal itu yang membuat Albert beranggapan guru berpotensi besar mencegah bunuh diri pada anak. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya