BPOM Gagalkan Peredaran Obat Palsu Penyebab Kematian

Kamis, 11 September 2014 - 11:42 WIB

Oleh :

Jutaan Butir Obat Palsu Diamankan Polres Jakarta Utara

Sumber :

VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) berhasil menggagalkan peredaran obat ilegal di 154 sarana produksi dan distribusi di seluruh Indonesia dengan nilai Rp31,66 miliar.

Dengan rincian di antaranya, 173 item obat ilegal, 1.520 item obat tradisional ilegal, dan 1.963 item kosmetik ilegal. Diketahui, semua item obat tersebut mengandung bahan kimia obat.

Kepala BPOM, Roy A. Sparringa, mengatakan modus peredaran obat ilegal itu termasuk tindak kejahatan. Pelaku sebelumnya telah mencampurkan bahan baku obat ke bahan obat herbal dan mencantumkan nomor izin edar fiktif pada kemasan produk, serta mengedarkan dan menjual produk yang sama sekali tidak memiliki izin edar.

"Dari pengujian laboratorium diketahui bahwa obat-obat itu mengandung bahan kimia obat seperti Paracetamol, Dedksametason, Fenilbutason, dan Sildenafil. Bahan-bahan itu bisa menyebabkan kerusakan fungsi hati dan ginjal, gagal jantung, dan paling parah kematian," ujar Roy di Gedung BPOM, Jakarta Pusat, Rabu 11 September 2014.

Menurut Roy, yang menjadi target peredaran bahan obat berbahaya itu adalah pelosok-pelosok daerah, dengan menggunakan jasa sales freelance.

"Mereka jualnya ke warung-warung, dengan meyakinkan pembeli bahwa obat ini sedang promo atau cuci gudang. Para sales ini juga terkadang sudah mempunyai pembeli tetap," katanya.

Untuk mempersempit ruang gerak para pembuat dan pengedar obat ini, Roy meminta kepada semua instansi pemerintah seperti Kepolisian, Direktorat Tindak Pidana Narkoba, Direktorat Pidana Tertentu, dan Biro Korwas PPNS Bareskrim Polri serta Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda di seluruh Indonesia selalu mengawasi dan menindak tegas para pelaku.

"Peran masyarakat dengan melaporkan adanya peredaran obat, obat herbal, dan kosmetik ilegal juga memegang peranan penting dalam target operasi," ujarnya. (art)