WWF: Sejak 2012, 90 Ekor Gajah Sumatera Mati

Patroli Gajah
Sumber :
  • ANTARA/ Irwansyah Putra
VIVAnews - Kematian tiga ekor Gajah Sumatera di wilayah Aceh, menambah catatan banyaknya jumlah kematian hewan bertubuh besar itu. Organisasi konservasi nasional World Wildlife Fund for Nature (WWF) Indonesia mencatat setidaknya terdapat 90 ekor Gajah Sumatera yang mati sepanjang 2012 hingga 2014, di Provinsi Aceh, Riau, dan Lampung.
Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Dari semua kasus kematian gajah pada periode tersebut, WWF mengungkapkan, belum ada satu kasus yang berhasil dibawa ke pengadilan. Melihat angka kematian Gajah Sumatera yang meningkat tiap tahunnya, WWF-Indonesia mendesak Pemerintah dan penegak hukum untuk segera menuntaskan penyelidikan atas semua kasus kematian satwa ini hingga ke meja hijau.
PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Dari jumlah tersebut, setidaknya 31 kasus terdapat di Aceh. Kematian satu ekor gajah di Aceh Jaya dan dua ekor lainnya di Aceh Timur tanpa gading itu, menguatkan dugaan bahwa gajah tersebut sengaja dibunuh oleh pemburu gading gajah.

“WWF sangat menyesalkan terulangnya kasus kematian gajah di Aceh. Sejak tahun 2012 hingga 2014, setidaknya 31 individu gajah mati di Aceh yang sebagian besar patut diduga terkait dengan perburuan gading,” ujar Dede Suhendra, Project Leader WWF-Indonesia di Aceh, melalui rilis yang diterima VIVAnews, Kamis 11 September 2014.
Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Sejak tahun 2012, kasus kematian gajah di Aceh tercatat di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara dan Bireuen. WWF berharap BKSDA mendorong adanya koordinasi strategis antara pemerintah dan penegak hukum. “Terutama terkait dengan isu perburuan, sehingga kasus ini dapat dan layak untuk diperkarakan di pengadilan,” kata Dede.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Workshop Forum Gajah dan Kemenhut di Bogor awal tahun 2014, estimasi populasi Gajah Sumatera di alam liar diperkirakan 1724 individu. Populasi tersebut terus mengalami penurunan akibat fragmentasi habitat, konflik manusia dengan satwa, perburuan dan perdagangan ilegal.

Sementara itu, Direktur Konservasi WWF-Indonesia Arnold Sitompul dalam rilisnya juga menyayangkan terus terjadinya peningkatan jumlah angka kematian gajah sumatera. Menurutnya, kondisi tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

“Perlu perhatian yang lebih serius dari Pemerintah untuk segera melakukan tindakan nyata. Sudah saatnya kita menyatakan kondisi Siaga 1 untuk isu kematian satwa kharismatik ini,“ kata Arnorld.

Sebelumnya diberitakan, warga di Aceh Jaya dan Aceh timur menemukan bangkai gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Bangkai gajah tersebut ditemukan mati mengenaskan dengan kondisi tubuh hitam dan membusuk serta tanpa gading.

Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh menyimpulkan sementara, gajah-gajah tersebut mati akibat diracun. Hingga kini, BKSDA bekerja sama dengan kepolisian terus melakukan identifikasi untuk mengetahui penyebab pasti kematian gajah dengan gading menghilang tersebut. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya