Singapura jadi Kunjungan Bilateral Terakhir SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono saat masih menjabat.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang. Tetapi rupanya, kunjungan SBY ke Singapura hari ini, Selasa 2 September 2014 adalah kunjungan bilateralnya yang terakhir ke negara-negara sahabat.

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

"Seperti diketahui saya dan delegasi akan melakukan kunjungan ke Singapura. Tentu ini kunjungan kenegaraan bilateral saya yang terakhir selaku Presiden RI," kata SBY sebelum bertolak ke Singapura di Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Selebihnya, kata dia, kunjungan bilateral itu akan dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Joko Widodo yang akan dilantik pada 20 Oktober 2014.

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Dalam kunjungannya ke Singapura, SBY memiliki agenda utama, yaitu bertemu Presiden Singapura Tony Tan, Perdana Menteri Lee Shien Long, dan mantan Perdana Menteri Goh Cok Tong.

"Tentu ada sejumlah kegiatan lain untuk memastikan bahwa kami pemerintah Singapura dan Indonesia bisa melakukan evaluasi apa saja yang telah kami capai selama 10 tahun terakhir ini," kata SBY.

Kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU Tunjukkan Kedewasaan Politik meski Pahit, Menurut Pengamat

Dalam pertemuan itu, SBY akan menyampaikan kepada Presiden dan Perdana Menteri Singapura bahwa harapan kerja sama Indonesia-Singapura akan semakin baik, terutama di bidang investasi dan perdagangan.

Oleh karena itu, dengan kebangkitan perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun, dengan prospek yang semakin baik, serta posisi Singapura sebagai economic centre, trade centre, service centre bisa dikombinasikan dengan baik dan membawa manfaat yang nyata bagi kedua bangsa baik Singapura maupun Indonesia.

Sementara agenda bilateral lainnya, terang SBY, akan dilanjutkan oleh Jokowi.

"Saya telah menyampaikan secara terbatas dan nanti akan saya ulangi lagi kepada Presiden Joko Widodo, pada saatnya untuk dilanjutkan kerja sama kemitraan dan persahabaan kita dengan negara-negara sahabat termasuk dengan negara-negara terdekat kita diantaranya Singapura," kata dia.

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan kesepakatan perbatasan maritim di kedua negara.

Menurut SBY,  perundingan perbatasan di manapun antara negara satu dan yang lain itu sebuah proses yang tidak mudah. Bahkan ada yang hingga saat ini belum rampung, berpuluh-puluh tahun dinego juga ternyata tidak semudah itu.

"
Alhamdulillah
kita dengan Singapura, Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan negara-negara lain, ada
progress
," kata dia. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya