Alasan Gubernur Ganjar Tak Hadiri Debat Versus DPRD

Ganjar Pranowo
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menepis anggapan dia tak gentle karena tidak menghadiri debat terbuka melawan anggota DPRD Jateng yang difasilitasi oleh kalangan wartawan di lingkungan Pemprov Jateng.
Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

Ganjar berdalih ketidakhadirannya di acara debat lantaran memilih agenda lebih wajib yang tidak bisa ditinggalkan, yakni rapat paripurna.
Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

"Kalau saya datang saya salah. Hari ini ada paripurna kok datang, masak meninggalkan paripurna untuk urusan seperti ini (urusan debat dengan DPRD)," katanya usai sidang paripurna DPRD Jateng, Senin 1 September 2014.
Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Selain itu, Ganjar juga menegaskan pernyataan dia dan legislator buka soal tantang-menantang. "Jadi ini cerita bagaimana publik kita edukasi secara bersama-sama bahwa ada kritik kepada saya itu vitamin buat saya. Yang kedua perlu dijelaskan karena banyak yang keliru memahami, " beber mantan anggota DPR RI itu.

Politisi PDI Perjuangan itu justru menawarkan acara pertemuan yang sama bersama empat anggota dewan yang digelarnya oleh pemprov Jateng di stodio mini pada pukul 15.00 WIB. Anggota dewan itu adalah Pradjoko Hariyanto (Fraksi Demokrat), Hadi Santoso (Fraksi PKS), Sasmito (Fraksi Golkar), dan Alfasadun (Fraksi PPP).

Ia mengakui kritik dan saran itu merupakan asupan vitamin bagi kinerjanya. Justru dengan begitu, hubungan antara eksekutif dan legislatis saling cek dan ricek. "Kita akan bawa data-data segepok nanti pada diskusi nanti jam tiga ini. Silakan kalau mereka mau datang," ujar dia.

Kata Ganjar, sejumlah bantahan yang ingin disampaikannya tentang kritik dewan beberapa waktu lalu, antara lain: perihal perekrutan Dirut Bank Jateng yang dinilai sarat nepotisme serta beberapa programnya yang menghapus pungli di Jateng.

"Ketika Bank Jateng saya dimarahi terus ditulis di koran bahwa itu teman main. Lah itu umurnya saja beda, saya enggak pernah ketemu, " imbuh dia.

Komunikasi

Terpisah, pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Budi Setyono mengatakan, silang pandangan antara eksekutif dan legislatif itu terjadi karena alur komunikasi formal antara keduanya tidak berhasil.

"Dalam ilmu politik disebut alur nonkonvensional. Forum debat itu diadakan oleh rakyat. Karena jalur komunikasi yang formal tidak berhasil. Maka ini harus ditempuh. Kalau gubernur nggak hadir maka mengecewakan," ungkap dia.

Memanasnya hubungan antara Gubernur Ganjar dengan sejumlah kalangan dewan bermula saat Ganjar menganggap bahwa kritik dua anggota DPRD Jateng Prajoko Haryanto (Fraksi Demokrat) dan Sasmito (Fraksi Golkar) tidak disertai dengan data dan logika.

Kritik tersebut di antaranya mengenai perekrutan Dirut Bank Jateng yang dianggap tidak fair, serta terkait seleksi promosi terbuka Sekretaris Daerah yang dituding hanya pencitraan Ganjar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya