Pimpin Rapat Sambut Jamaah Haji di Saudi, Ini yang Dilakukan Dubes RI

Rapat Haji di Saudi Arabia
Sumber :
  • VIVAnews/Umi Kalsum
VIVAnews
Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional
- Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi AM Fachir memimpin rapat koordinasi gabungan menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia yang akan mendarat di Madinah dan Jeddah, Senin 1 September 2014 siang. Rapat ini untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Dubes Fachir dalam rapat yang berlangsung selama 2,5 jam (pukul 20.30-22.30 WIB) mendengarkan paparan penanggungjawab masalah pemondokan, katering, transportasi, kepala daerah kerja dan unit lainnya, tim dari Kementerian Kesehatan RI.
Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua


"Besok (hari ini) kan kedatangan kloter 1. Kita lihat kesiapan dari semua aspek, mulai bidang transportasi, perlindungan, katering, kesehatan, penerangan, imigrasi dan konsuler. Apa hambatan-hambatannya," ujar Fachir di kantor Tata Usaha Haji, kawasan Andalus, Jeddah.


Dari catatan rapat, kata dia, ada dua hal yang menjadi fokus perhatian. Pertama, soal komunikasi untuk mengkoordinasikan kebijakan dari atas ke petugas lapangan agar instruksi kepada jamaah berjalan lancar.


Kedua, bagaimana mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi meski segala sesuatu telah disiapkan. "Tapi kita harus tahu di lapangan seperti apa, harus selalu ada opsi," kata dia.


Selaku koordinator PPIH Arab Saudi, Fachir mengaku mengapresiasi perubahan-perubahan kebijakan yang diterapkan pemerintah Arab Saudi. "Tentu kita harus menyesuaikan, salah satunya penerapan e-Hajj yang tujuannya untuk transparansi penyelenggaraan ibadah haji," kata dia.


Secara umum pelaksanaan e-Hajj sudah bagus. Namun karena ini sistem baru, masih terdapat masalah teknis, infrastruktur dan sumber daya manusia. Akan tetapi e-Hajj tidak bisa dihindari dan mau tidak mau harus dimulai. Contohnya, soal pemondokan. Masih ada masalah dalam hal kecocokan data. "Karena baru tentu akan menghadapi beberapa trial and error. Tapi ini menguntungkan karena sebagian tugas akan diambil teknologi informasi. Memudahkan pekerjaan," tuturnya.


Ketua PPIH Arab Saudi Achmad Jauhari mengatakan, untuk persiapan pelaksanaan ibadah haji, rapat internal dan eksternal berulang kali dilakukan. Sasaran-sasaran yang menjadi konsentrasi selain pelayanan adalah pemondokan, baik di Madinah maupun Makkah. Sebelum e-Hajj diberlakukan pemerintah Saudi, sebetulnya Indonesia sudah menerapkan sistem berbasis teknologi di Madinah. "Kita berupaya semaksimal mungkin, karena ini berpengaruh pada pergerakan jamaah," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya