VIVAnews - Calon jemaah haji dari India, Thailand, Malaysia, dan sejumlah negara lainnya mulai berdatangan ke Kota Madinah. Mereka terlihat memenuhi sudut-sudut Masjid Nabawi untuk menjalankan salat Jumat pada 29 Agustus 2014.
Seperti dilaporkan jurnalis VIVAnews, Umi Kalsum, selain Mekkah, Madinah merupakan salah satu tempat tujuan calon jemaah haji, termasuk dari Indonesia. Jemaah haji Indonesia biasanya berdiam diri di kota ini selama 8 hari untuk melaksanakan salat arbain (40 waktu).
Pantauan Media Center Haji Indonesia, calon jemaah berkumpul dengan ciri khas masing-masing negara untuk mendengarkan khotbah Jumat yang bisa didengar terjemahannya dalam berbagai bahasa lewat radio online.
Dari Indonesia sendiri, yang tiba di Madinah baru para petugas PPIH yang ditempatkan di kota itu. Mereka akan disebar di delapan sektor dan sektor khusus Nabawi. Jamaah Indonesia baru akan diterbangkan dari tanah air pada 1 September 2014.
Di hari pertama, akan ada 10 penerbangan dari berbagai embarkasi, antara lain Jakarta, Ujung Pandang, Batam, Solo, Bekasi, Lombok, Surabaya dan Medan. Lima penerbangan akan mendarat di Madinah dan lima penerbangan lainnya di King Abdul Aziz, Jeddah.
Masjidil Haram
Kalau di Nabawi sudah dipenuhi calon haji, suasana berbeda terlihat di Masjidil Haram, Mekkah. Suasana masjid masih terlihat lengang. Belum banyak calon jemaah haji yang datang ke kota ini. Meski begitu, jemaah umroh masih berdatangan ke kota itu. Di antaranya dari negara-negara di Asia dan Timur Tengah, serta Mesir.
Jemaah umroh pun dapat menjalankan ritual tanpa berdesak-desakan, termasuk 318 petugas haji Indonesia yang diberangkatkan terlebih dahulu. Ritual thawaf, sa'i dijalankan jemaah di tengah pembangunan perluasan masjid terbesar di dunia itu.
Isi Ramalan Prabu Jayabaya yang Sebut Cerminkan Pemimpin Indonesia
Pada Kitab Musasar Jayabaya disebutkan bahwa, di bait 18 disebutkan sempat meramalkan para pemimpin cerdas yang dimiliki Indonesia. berikut isi salah satu bait penjelasan
