Sumber :
- VIVAnews/Daru Waskita.
VIVAnews
- Pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Yogyakarta diklaim telah kembali normal. Tetapi, pemandangan antrean panjang masih terlihat di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SBPU) di kota tersebut, Kamis 28 Agustus 2014.
Menurut pantauan
VIVAnews pada sejumlah SPBU di Yogyakarta, antrean panjang sepeda motor untuk mendapatkan BBM bersubsidi masih mengular dan melimpah hingga ke jalan-jalan utama.
Menurut pantauan
Baca Juga :
Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua
Di SPBU Dukuh, Jalan Jogja-Bantul, misalnya. Meski sudah dibuat empat lajur antrean sepeda motor, antrean tetap meluber sampai jalan raya. Antrean mobil pribadi pun sama, sehingga menyebabkan kesemerawutan lalu lintas.
Joko, pengendara sepeda motor yang mengantre di SPBU Dukuh, mengaku telah menunggu sekira satu jam hanya untuk empat liter bensin Premium. Ia memilih mengantre meski lama karena harga bensin di pedagang eceran mencapai Rp10 ribu per liter. “Dan hanya boleh satu liter saja.”
Antrean panjang sepeda motor juga masih terjadi di SPBU Niten. Bahkan, antrean lebih panjang dibandingkan di SPBU Dukuh. Di sini, seorang warga, Irvan, mengaku sudah mengantre lebih satu jam tapi belum mendapatkan seliter pun bensin.
Agus Wiyarto, pengelola SPBU di Wonokromo, Jalan Imogiri Timur, Kabupaten Bantul, mengatakan bahwa Pertamina telah memasok BBM bersubsidi sesuai permintaan. "Hari ini, kita mendapatkan pasokan 32 kilo liter sesuai DO yang kita minta ke Pertamina.”
Meski sudah ada normalisasi pasokan BBM bersubsidi, kepanikan masyarakat akan kehabisan stok BBM masih terjadi. Namun, kepanikan tidak seperti beberapa hari sebelumnya. "Antrean masih ada, tetapi tidak sepanjang beberapa hari kemarin. Mungkin masyarakat masih panik.” (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di SPBU Dukuh, Jalan Jogja-Bantul, misalnya. Meski sudah dibuat empat lajur antrean sepeda motor, antrean tetap meluber sampai jalan raya. Antrean mobil pribadi pun sama, sehingga menyebabkan kesemerawutan lalu lintas.