Pembatasan BBM Subsidi Dicabut tapi Solar Masih Langka di Palembang

Petugas SPBU melakukan pengisian bahan bakar solar
Sumber :
  • Antara/Dedhez Anggara
VIVAnews
Persikabo 1973 Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi dari Liga 1 Musim Ini
- Kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi telah dicabut pada Selasa, 26 Agustus 2014. Tapi, kelangkaan BBM masih terjadi meski pasokan diklaim sudah kembali normal.

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Di Palembang, Sumatera Selatan, stok BBM bersubsidi jenis Solar masih langka hampir di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Para pengemudi truk yang membutuhkan solar untuk kendaraannya masih menunggu dan mengantre, bahkan ada yang terpaksa menginap di SPBU.
Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?


Pantauan
VIVAnews,
Kamis, 28 Agustus 2014, hampir di setiap SPBU memasang papan pemberitahuan bahwa BBM jenis solar telah habis. Seperti di SPBU di kawasan Jalan Basuki Rahmat, SPBU di kawasan Jendral Sudirman, dan SPBU Demang Lebar dan SPBU di Jalan Mayor Salim Batubara.


Menurut Zaki, petugas SPBU di Basuki Rahmat, mengatakan, stok BBM jenis Solar telah habis sejak malam tadi. "Nanti sore baru dilakukan pengisian lagi. Sejak semalam sekitar pukul 22.00 WIB, solar sudah habis. Tetapi untuk Premium dan Pertamax masih tersedia.”


Aan, sopir truk yang mengantre sejak malam tadi, mengaku terpaksa menginap di SPBU untuk mendapatkan solar. Sebab, bio solar nonsubsidi pun sudah habis hampir di setiap SPBU di kota Palembang.


"Katanya, nanti sore baru ada solarnya. Jadi terpaksa ditunggu. Karena enggak bisa jalan ini mobil kalau enggak ada solar,” kata Aan.


Pengemudi lainnya, Rudi, mengaku merugi selama pemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi. Sebab, truknya tak bisa beroperasi. Meski pembatasan tak lagi berlaku, Solar masih susah didapat.


"Mungkin ini permainan para pejabat. Walau pun (pembatasan BBM) dicabut tapi tetap langka, ya, sama saja bohong,” Rudi kesal.


Dia berharap Pertamina dapat segera mengembalikan stok BBM seperti sebelumnya. "Kalau begini terus, kami, sopir truk, jadi susah. Barang yang dibawa juga menjadi telat. Biasanya sehari bisa dua kali angkut barang, tapi sekarang hanya sekali.”
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya