Sumber :
- Antara/ Satya Bati
VIVAnews
- Ratusan warga di sekitar Garuda Wisnu Kencana (GWK) menutup akses jalan masuk kawasan obyek wisata di Bukit Ungasan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, itu. Amukan ini adalah buntut dari tak kunjung terealisasinya janji GWK soal akses jalan warga menuju setra (kuburan Hindu).
Sejak pagi, sekitar 300 warga menutup pintu masuk GWK dengan bebatuan yang ditumpuk-tumpuk. Sejumlah kendaraan wisatawan yang hendak memasuki GWK dihalau mereka. Sejumlah pegawai yang hendak bekerja pun tak bisa berbuat banyak. Mereka memilih mengalah dan kembali ke rumah.
Sejak pagi, sekitar 300 warga menutup pintu masuk GWK dengan bebatuan yang ditumpuk-tumpuk. Sejumlah kendaraan wisatawan yang hendak memasuki GWK dihalau mereka. Sejumlah pegawai yang hendak bekerja pun tak bisa berbuat banyak. Mereka memilih mengalah dan kembali ke rumah.
"Kembalikan jalan desa kami sebelum kawasan ini ada. Mana janji kalian untuk desa kami," teriak salah satu pendemo, Wayan Kurma, Minggu 24 Agustus 2014.
Tokoh masyarakat setempat, Ida Bagus Artha, menuturkan, persoalan ini sudah lama terjadi. Investor GWK, PT Alam Sutra, berjanji akan membuatkan akses jalan melingkar menuju kuburan tempat pembakaran mayat. Negosiasi sudah sering dilakukan, namun hingga kini hal itu tak kunjung terealisasi.
"Bukannya menepati janji, tetapi akses yang selama ini merupakan jalan setapak menuju ke setra justru ditutup lantaran masuk dalam kawasan GWK," kata Artha.
Warga berjanji tak akan membuka akses jalan sebelum manajemen GWK merealisasikan janjinya. Sementara itu, General Manager GWK, Titik Wijaya, belum bisa dihubungi. Meski aktif, namun Titik belum mengangkat telepon. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kembalikan jalan desa kami sebelum kawasan ini ada. Mana janji kalian untuk desa kami," teriak salah satu pendemo, Wayan Kurma, Minggu 24 Agustus 2014.