Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVAnews
- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Bambang Budi Waluyo, memerintahkan seluruh aparat TNI siaga untuk mengantisipasi kerawanan keamanan menjelang dan setelah putusan Mahkamah Konstitusi tentang sengketa Pemilu Presiden tahun 2014.
Menurut Pangdam, meski potensi kerawanan keamanan di Sumatera bagian selatan relatif tak mengkhawatirkan atau relatif aman, aparat TNI harus tetap siaga. Kalau ada unjuk rasa yang anarkis, ia memastikan tak segan bertindak tegas. Unjuk rasa yang mengganggu keamanan dan ketertiban akan berhadapan dengan TNI.
Baca Juga :
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Menurut Pangdam, meski potensi kerawanan keamanan di Sumatera bagian selatan relatif tak mengkhawatirkan atau relatif aman, aparat TNI harus tetap siaga. Kalau ada unjuk rasa yang anarkis, ia memastikan tak segan bertindak tegas. Unjuk rasa yang mengganggu keamanan dan ketertiban akan berhadapan dengan TNI.
Pangdam mengatakan hal itu saat apel siaga pasukan TNI di wilayah Kodam II/Sriwijaya, di Palembang, Kamis, 21 Agustus 2014. Kodam Sriwijaya menerapkan siaga satu dengan kekuatan 5.000 personel.
Siaga satu yang dimulai hari ini merupakan satu antisipasi keamanan di Sumatera bagian selatan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Pasukan dari semua kesatuan diharuskan tetap memantau dan menjaga objek-objek vital. Pangdam mengimbau setiap warga masyarakat agar menghormati apa pun keputusan Mahkamah soal sengketa Pemilu Presiden tahuun 2014.
(Purwantoro, TVOne Palembang)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pangdam mengatakan hal itu saat apel siaga pasukan TNI di wilayah Kodam II/Sriwijaya, di Palembang, Kamis, 21 Agustus 2014. Kodam Sriwijaya menerapkan siaga satu dengan kekuatan 5.000 personel.