Ratusan Orang Dipasung di "Pulau Surga"

Ilustrasi pemasungan
Sumber :
  • ANTARA/ Muhammad Deffa

VIVAnews - Tak ada yang menyangkal jika Bali merupakan pulau surga. Keindahan alam dan keunikan adat dan budaya memikat tiap orang yang berkunjung ke pulau kecil ini. Gemerincing dolar pun mengalir deras. Laju pembangunan tak berhenti. Tingkat kesejahteraan hidup warga Bali di atas rata-rata nasional.

Namun siapa sangka, di balik megahnya kehidupan turis-turis asing, masih ada warga Bali yang hidup dalam pasungan. Ya, kaki atau tangannya terikat rantai. Ia dikucilkan. Jorok dan bau. Ia gila. Mirisnya, jumlahnya tak sedikit.

Profesor Doktor Luh Suryani dari Suryani Institute mengungkapkan ratusan orang Bali yang mengidap gangguan kejiwaan akut kini hidup dalam pasungan. "Jumlahnya sekitar 350 orang. Yang kita tangani baru sekitar separuhnya," kata Suryani, Selasa 19 Agustus 2014.

Suryani sendiri bergerak mendatangi mereka satu per satu memberikan pelayanan kesehatan. Sebab, kata dia, pemerintah belum memberikan pelayanan yang menjangkau mereka.

Alasan pemasungan, kata Suryani, rata-rata lantaran putus asa atas pengobatan yang dilakukan, sementara kondisi ekonomi keluarga tak mampu menjangkau perawatan menyeluruh terhadap keluarganya yang mengidap gangguan kejiwaan akut. "Pemasungan adalah pilihan mereka," katanya.

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Gangguan Kejiwaan

Sementara itu, Dr dr Cok Bagus Jaya Lesmana, aktivis LSM Suryani Mental Health Institute (SMHI) memaparkan, dari penelitian yang dilakukan lembaganya, terdapat 7 ribu warga Bali yang mengalami gangguan kejiwaan. "300 Orang di antaranya hidup dalam pasungan. Jumlah ini akan terus meningkat," katanya.

Untuk membangkitkan kepedulian kepada orang-orang yang terpasung itu, SMHI menggelar pameran foto dengan tema "Terpasung di Pulau Surga" yang digelar di Bentara Bali mulai 19-24 Agustus 2014. "Ini sekaligus untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan melihat saudara-saudara kita yang belum bebas dari masalahnya," kata Cok.

Pameran foto sendiri menampilkan 70 karya fotografi dari 13 fotografer 7 negara. Mereka di antaranya adalah Cameron Herweynen (Australia), Christian Werner (Jerman), Cokorda Bagus Jaya Lesmana (Indonesia), Ingetje Tandros (Australia), Luciano Checco (Singapura), Nadia Janis (Australia), Rudi Waisnawa (Indonesia), Tjandra Kirana (Indonesia) Alexandra Dupeyron (Jerman), Alit Kertaraharja (Indonesia), Brice Richard (Inggris), Fanny Tondre (Perancis) dan Giulio Paletta (Italia). (ren)

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 
Xiaomi SU7

Coba-coba Bikin Mobil Listrik, Xiaomi Dibuat Kaget

Permintaan untuk mobil sedan listrik Xiaomi SU7, jauh lebih tinggi dari yang diprediksi oleh perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh Chief Executive Officer Xiaomi, Lei Jun.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024