Nestapa Pejuang Veteran 95 Tahun yang Hidup Pas-pasan

Monumen Perjuangan NKRI
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Jelang peringatan hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-69, ternyata masih banyak para pejuang veteran yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ini dialami Mbah Sarmidin, 95 tahun, mantan pejuang veteran asal Gresik, Jawa Timur.

Pejuang veteran ini nyaris saja tidak terdata sebagai pejuang kemerdekaan. Di usianya yang hampir satu abad, Mbah Sarmidin kini hidup berdua bersama anaknya di sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu di Jalan Kartini, Kebomas, Gresik.

Meski hidup serba pas-pasan dan fisiknya sudah tua, namun Mbah Din, panggilan akrabnya, masih mempunyai semangat juang yang tinggi.

Suaranya masih lantang dan daya ingatnya cukup tinggi. Itulah gambaran yang tepat untuk sosok Mbah Sarmidi, kakek kelahiran Lamongan, 4 Agustus 1921.

Dia masih ingat betul dengan kisah perjuangannya bersama rekan-rekannya, saat berperang melawan penjajah Belanda pada 1946-1948.

Mbah Din yang saat itu masih berusia 27 tahun, sudah ikut bergabung dengan pasukan Bung Tomo. Saat Indonesia, tepatnya, wilayah Jawa Timur, kembali diserbu oleh tentara Belanda, Mbah Din juga sempat bergerilya di Surabaya, Gresik, dan Lamongan, serta berbagai kota di Jawa Timur.

Rasa putus asa pun sempat menghampiri semangat perjuangannya, ketika Gerakan G 30 S PKI mulai bergejolak pada 1948, Mbah Sarmidin juga nyaris tidak terdata sebagai pejuang kemerdekaan.

Saat ini pun, hidup Mbah Din semakin susah dengan kondisi yang serba kekurangan, dan sempat bekerja sebagai pengayuh becak di Surabaya untuk bertahan hidup hingga beberapa tahun.

Pada HUT RI yang ke-69, tepatnya 17 Agustus besok, sebagai seorang pejuang kemerdekaan, Mbah Din berharap adanya perhatian dari pemerintah terhadap para veteran, terutama di wilayah Gresik, tempat tinggalnya.

Mbah Sarmidin tidak meminta harta untuk dirinya, dia hanya meminta adanya kantor yang layak huni dan representatif di Jalan veteran, Kebomas, Gresik, sebagai pembelajaran sejarah bagi kaum muda di Gresik.

100 People Still Missing in Moscow Concert Hall Attack

Serba Kekurangan

Apa yang dialami Mbah Din yang menjadi anggota Legiun Veteran RI (LVRI) tertua di Gresik sungguh ironis, sebab, LVRI merupakan organisasi yang diresmikan oleh Presiden Soekarno, pada 2 April 1957, dengan dikeluarkannya surat Keppres Keputusan Presiden RI No. 103/1957, namun dia masih hidup serba kekurangan.

Sementara, menurut UU No.7/1967 menyatakan bahwa negara perlu memberikan penghargaan kepada mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar kesukarelaan dalam ikatan kesatuan bersenjata, membela, dan mempertahankan kemerdekaan negara kesatuan RI.

Berdasarkan data di cabang Legiun Veteran Gresik, Mbah Din terdaftar dengan NRP 12.050.699 sebagai pejuang kemerdekaan RI, dengan rincian 82 orang pejuang kemerdekaan dan 84 orang pejuang pembela RI, yang pernah bertugas di trikora, Dwikora, dan Operasi Seroja. (tvOne/Muhammad Habib)

Innalillahi, King Nassar Berduka Ayahanda Meninggal Dunia
OTT KPK Basarnas

Berlaku Progresif, Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Bakal Libas 31 Pelaku Tindak Pidana

Pemerintah Indonesia dan Singapura mulai memberlakukan secara efektif perjanjian tentang ekstradisi buronan per tanggal 21 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024