Majalah ISIS Beredar di Malang, Penduduk Resah

Warga menunjukkan majalah ISIS yang beredar di Malang, Jawa Timur.
Sumber :
  • D.A. Pitaloka/Malang
VIVAnews
Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini
– Penduduk Kota Malang, Jawa Timur, resah atas gerakan suatu organisasi yang mendukung Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di wilayah mereka. Gerakan yang bernama Ansharul Khilafah tersebut telah melakukan deklarasi pada 20 Juli 2014.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Gerakan yang sama juga membagikan majalah berjudul Al Mustaqbal yang berisi sejarah ISIS, tujuan pergerakan serta berbagai foto kekerasan saat membunuh berbagai pihak yang tidak sepaham dengan mereka di Irak.
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun


"Saat itu saya mendapat undangan deklarasi di Facebook, seminggu sebelum hari deklarasi, 20 Juli 2014. Setelah saya cermati ada kalimat dukungan pada daulah Khilafah Islamiyah dan foto Syekh Baghdadi, itu indikasi ISIS yang kuat," kata Aji Prasetyo, warga Jalan Cengger Ayam Kota Malang, Senin, 4 Agustus 2014.

Masyarakat banyak yang khawatir tentang gerakan itu. Mereka lantas menyusun rencana untuk menggagalkan deklarasi yang rencananya ada di Masjid Ibnu Sina Tlogomas, Kabupaten Malang. Melalui Facebook Aji kemudian menolak deklarasi gerakan itu.


"Usaha kami tergolong berhasil, saat itu takmir masjid menolak tempatnya dipakai karena tahu tentang informasi ISIS. Sampai akhirnya mereka berpindah dua kali sebelum akhirnya menggunakan masjid mereka sendiri di Dusun Sempu, Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang untuk deklarasi," kata Aji.


Dalam deklarasi itu, penyelenggara melakukan orasi, memutar video tentang sejarah dan pergerakan ISIS, membagikan majalah Al Mustaqbal dan membagi voucher dan selebaran ayam goreng dengan merk Hero Chicko. Satu-satunya merk makanan yang sama yang muncul di majalah Al Mustaqbal.


"Sepertinya itu salah satu sponsor mereka," katanya.


Majalah berjudul Al-mustaqbal mengupas tentang sejarah berdirinya organisasi ISIS di Irak dengan tema Islamic State Undercover. Di dalam majalah edisi ke tiga itu terdapat beragam foto kekerasan yang dilakukan relawan ISIS terhadap tentara Irak, dan juga rencana pergerakan untuk menyerang negara Islam yang tidak sepaham. Antaranya adalah Iran dan Arab Saudi. Pada sampul belakangnya ada rekening Bank BCA dan Bank Muamalat untuk donasi, atas nama Tuah Febriwasyah.


"Kami resah karena gerakan ISIS sangat brutal. Bagaimana mereka membunuh ulama yang tidak sepaham, anak-anak dan wanita. Kami takut gerakan ini akan muncul di Malang," katanya.


Aji dan kawan-kawannya saat ini memilih gerakan pencegahan lewat sosial media, bergerak dari komunikasi di Facebook dan Twitter.


"Ternyata saya ketemu dengan organisasi Mahasiswa dan Organisasi Islam di Malang yang sepaham. Kami akan segera melakukan deklarasi bersama menolak gerakan ISIS, sebagai alat untuk mendorong aparat bertindak tegas," katanya.


Deklarasi yang telah berlangsung di wilayah Polres Malang membuat Polres Malang meningkatkan pengawasan di setiap Masjid di wilayah Kabupaten Malang. Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta membenarkan jika deklarasi organisasi itu telah berlangsung.


"Keberadaan mereka ada di Malang. Terbukti adanya deklarasi itu," kata Adi Deriyan Jayamarta.


Polisi bekerjasama dengan seluruh unsur masyarakat untuk ikut menjaga keamanan lingkungan. Fokus saat ini menurutnya adalah mencegah terjadinya deklarasi serupa untuk muncul kembali. Menurutnya kelompok Ansharul Khilafah telah meresahkan masyarakat dan berpotensi menimbulkan konflik.


"Masyarakat resah, terbukti saat deklarasi di beberapa masjid sempat di tolak," katanya.

 

Saat ini aparat terus menelusuri keberadaan mereka. Masjid tempat melakukan deklarasi di Dusun Sempu Desa Gading Kulon Kecamatan Dau telah kosong ditinggalkan penghuninya. (ren)


Laporan: D.A. Pitaloka/Malang
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya