Ibu Ini Rela Tinggalkan Keluarga demi Lancarkan Arus Mudik

Kompol. Tinni Supartini, saat memberikan intruksi kepada petugas Pos Garut
Sumber :
  • Vivanews/DikiH
VIVAnews
KPU Yakin MK Tolak Amicus Curiae yang Diajukan Megawati karena Tak Ada dalam UU Pemilu
- Memang inilah risiko menjadi seorang Polwan, setiap menjelang dan paskalebaran, sejak H-7 hingga H+7, harus rela berpanas-panasan atau hujan-hujanan demi mengatur arus lalulitas Lebaran agar tetap lancar. Bahkan, mereka rela tak bertemu dengan keluarga demi membantu kelancaran para pemudik saat berlebaran.

Meski Tengah Perang, Kekuatan Militer Rusia Tumbuh 15%, Kok Bisa?

Kompol Tinni Supartini Wijaya, dari kantor Polsek Tarogong, menjabat sebagai Kepala Pos Pengamanan Tarogong, Garut, untuk ketiga kalinya. Ibu tiga anak ini mengaku setiap Lebaran hanya bertemu keluarga besar, suami, dan anak-anaknya di rumah orang tuanya di Kecamatan Cilawu Garut saat hari H Lebaran hanya dalam waktu tidak lebih dari 5 jam.
MK Tak Pertimbangkan Amicus Curiae yang Masuk Lewat dari Tanggal 16 April 2024


"Setelah bersalaman, bermaaf-maafan dengan ibu saya, suami dan anak-anak serta keluarga besar, saya langsung kabur lagi ke Pos Pam," ujar Tinni, Sabtu 2 Agustus 2014 kepada
VIVAnews
.


Bagi seorang perempuan, memang dirasakan cukup berat karena harus mengendalikan 20 Pos Garut. Wilayah Tarogong sangat rawan kemacetan pada arus balik Lebaran. Tarogong memiliki objek wisata primadona yaitu Cipanas, Tarogong.


"Walaupun berat, saya jalani. Ini sudah menjadi tugas saya sebagai Kapospam," ungkap Tinni.


Polwan kelahiran Garut 54 tahun lalu mengaku selama menjadi Kapospam di Tarogong, memang dalam pengaturan arus kendaraan dari tahun ke tahun semakin berat. Ini diakibatkan peningkatan jumlah kendaraan para pemudik yang tidak diimbangi dengan badan jalan Tarogong, yang relatif tidak ada perubahan.


"Untuk jalur utama memang tidak ada perubahan kecuali dengan adanya jalur baru Cikubang, sangat membantu anggota kami saat
one way
dilakukan. Bisa dijadikan jalur pembuangan dari arah berlawanan saat
one way
," ucapnya.


Dia memaparkan, di wilayah Tarogong, yang menjadi simpul kemacetan saat berlangsung arus Lebaran di antaranya pertigaan Samarang, jalur masuk Cipanas, arah Kantor Kecamatan Lama, Jalur masuk Cipanas Otista dan Jalur masuk Cipanas di Ikan Mas.


"Di samping itu, simpul kemacetan lainnya adalah di Bunderan Tarogong hingga Ikan Mas, karena adanya aktivitas sentra oleh-oleh Garut dan kendaraan tradisional delman, kemudian di pertigaan STM karena adanya jalan menyempit," jelas Tinni.


Tinni berharap tahun ini untuk tugas pengaturan arus lalu lintas di kawasan Tarogong bisa berjalan lancar. Bercermin dari pengalaman sebelumnya, pihaknya sudah menyiapkan berbagai rekayasa pengaturan arus lalulintas walaupun antrean kendaraan masih saja terjadi.


"Ya, kami sudah menyiapkan strategi pengaturan agar tak terjadi kemacetan yang mengunci," tuturnya.


Istri dari Kompol Tedy Wijaya ini mengaku bahwa walaupun berat mengemban tugas tak bertemu dengan keluarga, akan tetapi atas dorongan dari suami dan ketiga anaknya, yaitu Randy Andy Wijaya (26), Egy Prestya Wijaya (24), dan Putri Prastya Wijaya (22), Tinni tetap semangat bertugas dalam operasi ketupat.


"Alhamdulillah anak dan suami saya mengerti walaupun tak sempat bertemu ibunya," imbuh Tinni sambil tersenyum.


"Kebetulan anak-anak saya sudah lulus kuliah semua dan sudah bekerja, jadi saya lebih leluasa bertugas," ujar Tinni. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya