Pemerintah RI Tak Fasilitasi WNI yang Ingin Berperang

Militan ISIS
Sumber :
  • Reuters/Ali al-Mashhadani

VIVAnews – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengimbau agar kepedulian dan solidaritas kaum muslim Indonesia terhadap situasi di Timur Tengah diwujudkan dengan bantuan kemanusiaan. Bukan dengan cara ikut bergabung dengan kelompok tertentu dan berperang.

“Bantuan kemanusiaan justru akan lebih bermanfaat. Pemerintah tidak akan memfasilitasi apabila ada keinginan untuk berperang ke Timur Tengah,” kata Djoko kepada VIVAnews, Kamis 31 Juli 2014.

Pernyataan itu dilontarkan Djoko usai beredar video berisi ajakan kepada kaum muslim Indonesia untuk bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Video berdurasi delapan menit bertajuk ‘Join the Ranks’ itu diunggah ISIS ke Youtube pada 23 Juli 2014.

Di dalam video tersebut, seorang warga negara Indonesia yang mengklaim bernama Abu Muhammad al Indonesi menyampaikan pidato emosional untuk menggugah muslim di seluruh dunia, termasuk RI, guna bergabung dengan ISIS.

“Kami datang ke tempat ini (Suriah dan Irak) untuk berhijrah dan berjihad di jalan Allah. Maka ketika seruan Allah sudah sangat jelas dan tegas, kami bertanya kepada keimanan Anda yang paling dalam, apa lagi yang kalian khawatirkan? Apa yang kalian takutkan? Apakah istri dan anak kalian telah membuat kalian berat untuk berjihad di jalan Allah?” kata Abu yang mengenakan baju hitam di video itu dan didampingi tujuh rekannya yang masing-masing memegang senjata.

Utopis

Video perekrutan yang diunggah ke media sosial semacam itu bukan kali pertama dikeluarkan ISIS. Cara itu dinilai cukup efektif untuk menarik pemuda yang rentan dipengaruhi.

Stasiun berita Australia, ABC News, melansir ISIS aktif menggunakan Twitter, Facebook, dan aplikasi media sosial lainnya untuk membuat publik sadar akan kehadiran mereka. ISIS ingin meningkatkan citra dan memperluas pengaruh kepada para calon pengikut mereka.

Kendati begitu, menurut pengamat politik Islam Komaruddin Hidayat yang diwawancarai BBC, ideologi ISIS tidak begitu menarik bagi kaum muslim moderat di Indonesia.

"ISIS itu pandangan yang romantis dan utopis, jadi sangat tidak realistis,” ujar Komaruddin.

Sebelum ini, seruan untuk tidak berperang di negara orang sudah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Dia mempertanyakan tujuan keikutsertaan warga Indonesia berperang di sana. Menurut Marty, langkah itu tidak akan menjadi solusi dari konflik yang tengah berkecamuk.

“Pada saat ada situasi konflik, kami justru berupaya menarik WNI ke tempat yang lebih aman. Bukankah lebih baik jika kita tak pergi ke tempat yang sedang berkonflik? Saya rasa masyarakat umum bisa menilai sendiri hal ini,” kata Marty.

Anies Unggah Foto Bareng Cak Imin, Jubir Timnas Sebut Bahas Rekapitulasi KPU Jelang Pengumuman

Baca juga:

5 Mahasiswa Muslim di India Terluka Akibat Ditimpuk Batu saat Salat

CdM Indonesia di Olimpiade 2024 Paris, Anindya Bakrie sambut juara All England

Anindya Bakrie Praises PP PBSI for Indonesian Success in All England

The Chef de Mission (CdM) of the Indonesian contingent at the 2024 Paris Olympics, Anindya Bakrie gave appreciation to PP PBSI over Indonesian Success in All England..

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024