Surat Terbuka Presiden SBY: Gencatan Senjata di Gaza Sekarang!

Presiden SBY Nyoblos di TPS 06
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews
Pemprov DKI Tiadakan CFD Besok karena Masih Cuti Lebaran
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan gencatan senjata di Gaza saat ini juga. Seruan ini dilontarkannya dalam surat terbuka kepada para pemimpin dunia terkait krisis kemanusiaan di Gaza.

OPM Minta TNI Tak Jatuhkan Bom, Ancam Bawa Pilot Susi Air ke Medan Perang

Dalam surat terbuka itu, Presiden SBY berharap para pemimpin dunia segera mengambil tanggung jawab bersama. Diharapkan para pemimpin dunia benar-benar bisa melakukan atau 'memaksakan' gencatan senjata serta mengakhiri operasi-operasi militer yang dianggap SBY tidak lagi pandang bulu.
Newcastle Ngamuk, Tottenham Hancur dan Terkubur di St James Park


"Gencatan senjata itu mesti dilaksanakan sekarang. Bukan besok, apalagi lusa. Dengan gencatan senjata, berarti serangan Israel melalui udara, laut dan darat harus segera dihentikan. Demikian pula tembakan-tembakan roket dari pihak Hamas mesti diakhiri, agar aksi balas membalas atau siklus kekerasan tidak terus berlanjut," tulis SBY.


Menurut SBY, tindakan para pemimpin politik dan militer untuk melanjutkan operasi-operasi militer saat ini hanya akan makin menambah jatuhnya korban jiwa, termasuk anak-anak, kaum perempuan dan golongan lanjut usia. Aksi perang ini dianggap SBY sudah menabrak hukum, moral dan etika perang, yang seharusnya dijunjung tinggi di sebuah dunia yang beradab.


"Meskipun saya seorang muslim, saya tidak melihat masalah ini dari segi agama. Saya tidak mengaitkan pikiran dan seruan saya ini dengan Islam, Yahudi, Kristen, Katolik dan agama atau keyakinan apa pun," katanya.


Ditambahkan SBY, isu yang dihadapi saat ini adalah isu tentang kemanusiaan, moralitas, hukum dan etika perang, serta tindakan dari pihak mana pun yang telah melebihi kepatutannya. Hal ini juga berkaitan dengan rasa tanggung jawab dari para pemimpin.


Presiden SBY merasa sangat perlu mengeluarkan surat terbuka ini agar tidak ada lagi manusia yang acuh terhadap tragedi Gaza. Pasalnya, sikap yang acuh saat ini bisa menular ke generasi yang akan datang.


"Saya khawatir, karena keacuhan dan kurangnya tanggung jawab kita semua, maka generasi-generasi yang terlahir saat ini kelak akan menjadi generasi yang keras, penuh dendam dan kebencian. Bisa-bisa pula menjadi generasi yang haus darah dan peperangan," katanya. Jika hal itu terjadi, lanjutnya, perdamaian dan keamanan internasional akan menjadi suatu hal yang sangat ilusif.


Dalam surat terbuka itu pula SBY meminta Dewan Keamanan PBB, khususnya pemegang hak veto, dan pejabat negara kunci di kawasan Timur Tengah, bisa duduk bersama menekankan gencatan senjata yang dilanjutkan dengan mengintensifkan bantuan kemanusiaan dan proses politik yang lebih inklusif dan konklusif.


"Dengarkan pula harapan rakyat Israel agar tidak dihantui oleh rasa takut sepanjang masa setelah tetangganya, insya Allah, menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Konflik kedua bangsa itu akan berakhir, menurut hemat saya, jika kemerdekaan Palestina telah benar-benar dicapai dan kemudian Israel tidak merasa terancam olehnya," tegasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya