- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia bekerja sama dengan TNI, Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, Jasa Raharja, dan pihak-pihak lain untuk mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2014.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Agus Riyanto mengatakan, Polri telah menurunkan sekitar 86.243 personel untuk menjaga kelancaran mudik lebaran. Sebanyak 21 helicam juga dipersiapkan untuk memantau arus balik.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Restu Mulya Budiyanto mengaku sudah melihat gelombang arus balik menuju Jakarta dan sekitarnya.
“Diprediksi arus balik terjadi pada H+3 dan H+4 Lebaran,” ujar Restu di Jakarta, Rabu 30 Juli 2014. Artinya, arus balik kemungkinan jatuh pada hari Jumat dan Sabtu pekan ini.
Meski demikian, arus balik dapat mundur dari prediksi itu bila Jembatan Comal di Jalur Pantai Utara, Pemalang, belum dapat dilintasi kendaraan.
Selama arus balik, Restu memprediksi angka kecelakaan bakal minim. Ini karena kecenderungan para pemudik yang lebih santai dan tak terburu-buru dalam berkendara saat arus balik.
“Mereka merasa sudah akan mendekati rumah, jadi lebih santai. Namun kami tetap mengimbau agar pengendara tidak menerobos lampu merah dan tetap mematuhi lalu lintas,” kata Restu.
Yogyakarta
Di Yogyakarta, arus balik lebaran sudah mulai terasa hari ini. “Kami memprediksi puncak arus balik menggunakan moda angkutan umum darat, khususnya bus, baru akan terjadi hari Sabtu pekan ini,” kata Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso di Yogyakarta.
Di sela-sela inspeksi mendadak di Terminal Dhaksinarga Wonosari, Gunungkidul, Suroyo mengatakan pada H+3 lebaran ini armada bus yang diberangkatkan untuk arus balik lebaran ada 362 unit untuk berbagai tujuan di Pulau Jawa dan Sumatera.
Kepala Dishubkominfo Gunungkidul, Purnama Jaya, menyatakan dari H-7 sampai H+2 Lebaran, Terminal Dagsinarga sudah memberangkatkan 362 bus, meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 259 bus. Setiap hari rata-rata terminal memberangkatkan 50 unit bus.
“Kenaikan ini mungkin karena banyak bus yang ingin cepat mengambil penumpang ke Jakarta atau kota lain,” kata Purnama.
Dia menjamin tidak akan ada penumpukan penumpang di terminal karena sudah ada imbauan ke perusahaan untuk menyediakan armada cadangan dan carteran untuk menampung penumpang. “Tahun lalu tidak ada penumpukan penumpang di terminal. Saya harap tahun ini juga,” ujar Purnama. (ita)
Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ
Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting.
