Warga Tangkap Macan Jawa di Sukabumi

Macan Tutul Jawa
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Seekor macan tutul jawa kembali ditangkap hidup-hidup di Sukabumi, tepatnya di wilayah Desa Girimukti Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pesan Terakhir Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58 ke Ibunya: Mah Aa Mau Pulang

Menurut informasi yang beredar, satwa dilindungi itu sebelumnya sempat memangsa delapan ekor domba milik warga Kampung Baleweur. Merasa terancam, warga pun berupaya menangkap macan dengan membuat kandang perangkap.
Deretan Artis Rayakan Idul Fitri di Tanah Suci Mekkah

Saat ini, macan tutul berjenis kelamin jantan, berusia sekitar 10 tahun telah di evakuasi dan dititipkan ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi.
Anjuran Melewati Jalur Berbeda Saat Berangkat dan Pulang Sholat Idul Fitri dari Para Ulama

"Sambil menunggu habitat baru yang cocok nanti akan kembali dilepas liarkan," kata Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sukabumi, Agus Miarso.

Menurut Agus, KSDA bisa mengangkap macan tutul itu setelah mendapat informasi dari warga pada Selasa subuh. Selanjutnya, ia dan tim BBKSDA berkoordinasi dengan PPSC untuk mengevakuasi macan tutul.

"Kami khawatir macan tutul menjadi stres karena sudah dikerumuni warga yang ingin melihat dari dekat," ungkapnya.

Petugas, imbuhnya, juga sudah menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai keberadaan macan tutul sebagai satwa dilindungi. Ia juga menjelaskan bagaimana cara mengatasinya dan menyimpan kandang perangkap.

"Pada saat itu juga disampaikan bila memang macan tutul masuk perkampungan dan meresahkan warga bisa ditangkap, tapi jangan dibunuh," ujar anggota Polisi Hutan (Polhut) itu.

Sebelumnya, seekor macan tutul jawa ditangkap hidup-hidup dengan jerat di sekitar Kampung Ciangsana Desa Girimukti Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, pada tahun lalu.   

Saat itu macan berjenis kelamin jantan berusia 7-8 tahun dengan bobot sekitar 50 kilogram di evakuasi dan dititipkan di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor.

Laporan: Rizki/Sukabumi


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya