Open House Telan Korban, JK Tak Sangka Antusiasme Warga

Suasana ricu di luar Rumah Jusuf Kalla yang menggelar Open House
Sumber :
  • tvOne
VIVAnews - Juru bicara Wakil Presiden terpilih, Poempida Hidayatulloh, mengatakan jatuhnya korban jiwa di acara Open House Jusuf Kalla yang digelar hari Selasa, 29 Juli 2014 murni kecelakaan. Dia mengakui, insiden ini terjadi karena tidak adanya pengamanan yang memadai.
Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Untuk itu, Poempida meminta kepada para orangtua, agar tidak ikut serta mengajak anak-anaknya ke dalam kerumunan massa.
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

"Ini bisa terjadi, karena animo atau antusiasme warga begitu tinggi kepada Pak JK. Apalagi Pak JK menang telak di Sulawesi Selatan dan sudah lama juga tidak pulang ke sana," ungkap Poempida di kediamannya, Mampang, Jakarta Selatan.
Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

Menurut dia, dengan sistem pengamanan pribadi yang dikerahkan oleh JK, sulit untuk membendung atau mengantisipasi hal itu. Terlebih, imbuh Poempida, JK belum memperoleh sistem pengamanan yang ditetapkan untuk Wakil Presiden.

"Dengan adanya sistem pengamanan semacam itu, tentu akan lebih teratur, karena kan pengamanan yang ditetapkan berlapis-lapis. Dari ring satu hingga tiga, bahkan bisa lima," imbuh dia.

Ke depan, dia berharap kepada para orang tua agar tidak ikut mengajak anak-anak mereka dalam kerumunan massa.

"Kejadian ini, menurut saya menjadi tanggung jawab penuh para orang tuanya. Seyogyanya mereka tidak membawa anak-anak masuk ke dalam kerumunan massa," kata dia.

Open House yang digelar JK di kediamannya di Jl. Hadji Bau, Makasar pada hari ini berujung ricuh dan menimbulkan korban jiwa.

Hadika, seorang anak 11 tahun tewas di kediaman JK. Dia tewas akibat kehabisan oksigen dan terinjak-injak warga saat berebut untuk bersalaman dengan JK dan demi mendapat 1 dus roti serta uang Rp50.000. 

Hadika meregang nyawa ketika dibawa ke Rumah Sakit Stellamaris. Tangis histeris ayah Muhammad Thalib dan ibunya Halwiyah pecah ketika mengetahui putrinya pertamanya tewas dalam insiden itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya