Sumber :
- VIVAnews/Fauzan
VIVAnews
- Memasuki hari kedua lebaran di Yogyakarta, sejumlah pengelola hotel mengeluh walaupun sudah banyak wisatawan atau pemudik yang tiba di Yogyakarta.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono kepada VIVAnews
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono kepada VIVAnews
mengatakan libur lebaran tahun ini berbeda dengan tahun 2013. Lebaran tahun ini hingga H+2, tingkat hunian hotel baru mencapai 50 persen sedangkan libur lebaran H+2 tahun kemarin tingkat hunian hotel sudah di atas 80 persen.
"Jadi kalau ingin berlebaran di Yogya tak perlu takut tidak mendapatkan hotel karena baru 50 persen kamar yang laku dijual," katanya, Selasa 29 Juli 2014.
Menurutnya saat ini hotel yang tingkat huniannya lumayan tinggi adalah hotel yanh berada di kawasan Malioboro yang diperkirakan sudah 80 persen telah terisi.
Diakui Deddy masih sepinya tingkat hunian hotel diperkirakan karena para wisatawan yang akan ke Jogja mencari hari yang tepat untuk melakukan perjalanan ke Yogya.
"Kemarin, saat arus mudik, terjadi kemacetan sangat panjang akibat pengalihan arus dari pantura ke jalur selatan. Calon wisatawan banyak yang berpikir ulang untuk berwisata ke Yogya," jelasnya.
Agus Santosa, salah staf Losmen Family di Jalan Dagen Yogyakarta mengaku seluruh kamar sudah laku terjual pada H+2 lebaran ini.
"Mungkin karena lokasi losmen dekat dengan Malioboro sehingga banyak wisatawan yang menginap," bebernya.
Diakui Agus, para tamu yang menginap sebagian adalah pelanggan lama yang selalu menginap di losmennya ketika berkunjung ke Yogya.
"Saat ini memang tidak ada diskon namun khusus pelanggan lama ada harga spesial," kata Agus. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
mengatakan libur lebaran tahun ini berbeda dengan tahun 2013. Lebaran tahun ini hingga H+2, tingkat hunian hotel baru mencapai 50 persen sedangkan libur lebaran H+2 tahun kemarin tingkat hunian hotel sudah di atas 80 persen.
