Gagal Jabat Tangan SBY, 400 Penyandang Tuna Netra Kecewa

Ani Yudhoyono (kanan) semasa hidup.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews
Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel
- Sejumlah tuna netra mengaku kecewa karena tak bisa bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, mereka sudah lama menunggu di Sekrertariat Negara, Jakarta, Senin 28 Juli 2014.

Pj Gubernur Sumut Optimis Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U-23

Salah satu tuna netra bernama Ana mengaku jauh-jauh datang dari Cinere dengan harapan bisa berjabat tangan dengan SBY. Namun dia hanya mendapatkan sejumlah uang saja. "Kecewa
Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini
nggak bisa salaman sama presiden," katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh seorang tuna netra lainnya, Lukimin. Dia datang dari Jati Bening, Bekasi. Lukimin mengaku tidak mengharapkan uang atau bingkisan apapun kecuali hanya ingin bersalaman dengan SBY.


"Agak
nyesel
sekarang. Saya ingin jabatan sama beliau. Tentu kecewa," ujar dia.


Namun keduanya, baik Ana maupun Lukimin mengaku pernah bersalaman dengan SBY saat Lebaran tahun lalu.


Supriyanti, salah seorang tuna netra juga tidak dapat bersalaman dengan SBY. Berbeda dengan Ana dan Lukimin, dia belum pernah sekalipun berjabatan tangan dengan SBY.


"Kalau sekarang
nggak dapet
kesempatan salaman lagi, yah
nggak
tau yah," ujar Supriyanti.


Sekitar 400-an tuna netra hanya diterima Staf Khusus Presiden dan dikumpulkan di gedung Sekretariat negara. Mereka hanya dibagikan amplop berisi uang dan bingkisan berupa makanan. Mereka kemudian diminta untuk pulang sebelum bertemu dengan SBY.


Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi Ahmad Yani mengatakan saat ini sudah ada 450 orang tuna netra yang mengantre. Tetapi jumlah itu akan terus bertambah seperti tahun lalu yang mencapai 900 orang.


Namun, Ahmad Yani menegaskan bahwa tahun ini tak semua tuna netra bisa bersalaman dengan SBY. "Kalau semuanya terima di sana, terlalu lama menunggu. Kasihan. Maka diterima dengan cara ini," katanya.


Menurut Ahmad Yani, para tuna netra itu sudah mengerti dan menerima jika mereka tak bisa bertemu dengan SBY.


"Mereka yang sangat ingin ketemu, kami usahakan bertemu. Kami tahu kondisi kebatinannya. Biasanya juga tidak cukup nyaman antre sekian panjang," ujarnya.


Menurut Ahmad Yani, mereka datang ke Istana difasilitasi oleh Dinas Sosial setempat dan Kementerian Agama. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya