Salat Id, Warga Palembang Penuhi Jembatan Ampera

Ribuan warga Palembang salat Ied di Jembatan Ampera
Sumber :
  • VIVAnews/Aji YK Putra
VIVAnews - Jembatan Ampera yang menjadi simbol Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin pagi, 28 Juli 2014, nampak berbeda dari hari-hari biasa. Jembatan ini jadi lokasi Salat Idul Fitri 1435 Hijriyah.
Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

Biasanya, jembatan yang menjadi logo kota empek-empek itu dipenuhi kendaraan, namun tidak terjadi hari ini. Jembatan Ampera yang memiliki panjang 1.117 meter dengan tinggi 63 meter, mulai dipenuhi warga sejak pukul 06.00 WIB untuk melaksanakan Salat Id.
Pengakuan Pelatih Yordania Jelang Laga Lawan Timnas Indonesia U-23

Sementara, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Wakil Walikota Palembang Harnojoyo beserta jajarannya melaksanakan Salat Id di Masjid Agung. Mereka datang sejak pukul 05.00 WIB untuk menghindari penutupan akses jalan menuju Ampera.
3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Kapasitas masjid Agung  yang hanya menampung sebanyak 40 ribu jemaah sudah dipadati. Sehingga jembatan bersejarah itu pun dijadikan tempat untuk melaksanakan Salat Id oleh ratusan warga yang tak bisa masuk ke dalam masjid.

Ribuan warga Palembang salat Ied di Jembatan Ampera

Warga Palembang salat Id di halaman Masjid Agung

Menurut Andri, warga yang melaksanakan Salat Id di atas Jembatan Ampera, mengakui pemandangan Ampera menjadi lautan manusia hanya terjadi dalam dua kali dalam setahun, yaitu pada pelaksanaan Idul Fitri dan Salat Idul Adha.

“Kalau hari biasa, Ampera suka macet. Namun hari ini Ampera ditutup agar warga bisa salat,” Kata Andri.

Andri juga mengaku senang akses Jembatan Ampera yang biasanya dipadati kendaraan bisa dilalui warga dengan berjalan kaki.

“Kalau tiap hari seperti ini enak. Bisa jalan-jalan dan foto-foto di tengah Jalan Jembatan Ampera” Ucapnya.

Eko yang sengaja datang sejak pagi menuturkan,  untuk melaksanakan salat di Jembatan Ampera harus datang pukul 06.00 WIB.

“Karena, kalau lewat dari jam tersebut. Akses jalannya ditutup tidak boleh dilewati kendaraan jadi harus jalan kaki. Sesudah Subuh kami langsung datang di sini,” kata Eko. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya