Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Kementerian Agama hingga kini masih mengkaji agama Baha'i. Pernyataan itu dikemukakan Wakil Menteri Agama Nasarudin Umar di Istana Negara Jakarta, Jumat 25 Juli 2014.
"Kemarin kita sudah mulai [bahas]. Pak Menteri (Lukman Hakim) sudah mengundang buka puasa," katanya.
"Kemarin kita sudah mulai [bahas]. Pak Menteri (Lukman Hakim) sudah mengundang buka puasa," katanya.
Buka puasa itu, menurut Nasarudin, dilakukan untuk melakukan pendekatan-pendekatan. "Merangkul anak bangsa menjadi satu kesatuan yang utuh. Insya Allah," ujarnya.
Namun, Nasarudin tak mengatakan dengan jelas apakah ada pro dan kontra di Kementerian Agama mengenai agama baru itu. Namun, meski terjadi pro dan kontra, semua harus tunduk pada peraturan.
"Jadi saya pikir semua ada jalannya," jelas Nasarudin. Lalu apakah ada peluang Baha'i diakui sebagai agama resmi ketujuh?
"Kita tunggu nanti kebijakannya, karena ini perlu proses. Kita tunggu menteri barunya lah. Tapi seperti apa nanti tentu kita beri masukan-masukan," lanjut wakil menteri agama. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Buka puasa itu, menurut Nasarudin, dilakukan untuk melakukan pendekatan-pendekatan. "Merangkul anak bangsa menjadi satu kesatuan yang utuh. Insya Allah," ujarnya.