- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman mengaku telah mengetahui rencana pencopotan dirinya sebagai salah satu unsur pimpinan tertinggi di militer yang akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun demikian, dia mengaku tidak mempermasalahkan hal itu. Menurutnya semua yang terjadi belakangan tidak lah berkaitan dengan situasi politik yang sedang berkembang saat ini, akan tetapi sudah sesuai dengan mekanisme pergantian personil di TNI.
"Saya sudah tahu berita penyampaiannya. Tidak usah dijelaskan, kalian lebih tahu lah. Itu semua sudah sesuai dengan mekanismenya," kata Budiman saat ditemui oleh media usai Apel Kesiapsiagaan Prajurit TNI di Markas Besar TNI AD di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, hari ini, Selasa, 22 Juli 2014.
Budiman mengaku saat ini akan fokus menyelesaikan tugas di sisa masa jabatannya. "Yang penting dalam waktu yang terbatas ini saya harus tetap memimpin dan menjaga keamanan dalam pelaksanaan Pilpres," ucap Budiman.
Setelah pensiun sebagai KSAD, Budiman juga itu tidak ingin berandai-andai untuk ditawari jabatan di Kementerian Pertahanan. Menurutnya, ia lebih memilih untuk berkecimpung di dunia pendidikan dengan menjadi seorang pengawas di sekolah yang dimilikinya.
"Setelah pensiun, kebetulan saya ada SD dan TK. Saya mau jadi pengawas sekolah di sana. Pokoknya ada lah tempatnya. Nggak usah berandai-andai kalau saya jadi pejabat di Kementerian Pertahanan," ucapnya.
Baca juga:
Terungkap Perbedaan Alasan Ridwan Kamil dan Raffi Ahmad yang Putuskan Adopsi Anak
Ridwan Kamil dan Raffi Ahmad Nagita Slavina sama-sama dikenal karena telah mengadopsi seorang anak, yang menjadi sorotan publik dan mempunyai alasan tersendiri.
