Sumber :
- istimewa
VIVAnews -
Api melalap sedikitnya 400 kios di pusat perbelanjaan Kings Shopping Center, Bandung, Selasa 24 Juni 2014. Hingga pukul 17.00 WIB, api belum padam seluruhnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Mashudi mengatakan, laporan mengenai kebakaran ini sudah diterima polisi sejak Senin malam, 23 Juni 2014 pukul 23.15 WIB. "Sekuriti Kings mengatakan ada api di lantai dasar," kata Mashudi kepada tvOne.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kapolrestabes Bandung Kombes Mashudi mengatakan, laporan mengenai kebakaran ini sudah diterima polisi sejak Senin malam, 23 Juni 2014 pukul 23.15 WIB. "Sekuriti Kings mengatakan ada api di lantai dasar," kata Mashudi kepada tvOne.
Rupanya, lokasi api sulit dijangkau petugas pemadam kebakaran karena jalan menuju ke sana dipenuhi kios-kios. "Penyebabnya belum kami ketahui, menunggu hasil pengusutan labfor Mabes Polri," jelasnya.
Akibat kebakaran di salah pusat perbelanjaan tertua di Bandung itu, Polisi terpaksa menutup sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi kejadian. Salah satunya Jalan Otto Iskandar Dinata atau Otista. "Jalan kami tutup untuk memperlancar mobil pemadam kebakaran," ujarnya.
Sementara itu, para pedagang mengaku rugi ratusan juta rupiah akibat bencana tersebut. Siang tadi, Pemerintah Kota Bandung mengumpulkan para pedagang. Rata-rata mereka mengaku rugi Rp500 juta.
Salah satunya pedagang pakaian muslim, Rudi Alvin. Dia mengaku memiliki dua kios di lantai dasar dan lantai 2. "Semua ludes kebakar. Tak ada yang selamat," kata Rudi yang tak bisa menutup kesedihannya.
Hingga Selasa sore, api masih tampak. Petugas pemadam kebakaran terus berusaha memadamkan si jago merah. Sebanyak 600 personel polisi berjaga-jaga di sekitar pusat perbelanjaan di Jalan Kepatihan Bandung itu. Beberapa personel polisi tampak sibuk mengatur lalu lintas di Jalan Dewi Sartika, Kepatihan, dan Dalam Kaum.
(Jhon Hendra/tvOne Bandung, Jawa Barat)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Rupanya, lokasi api sulit dijangkau petugas pemadam kebakaran karena jalan menuju ke sana dipenuhi kios-kios. "Penyebabnya belum kami ketahui, menunggu hasil pengusutan labfor Mabes Polri," jelasnya.
