Jelang Ditutup, Lokalisasi Dolly Kian Panas

Spanduk penolakan penutupan Dolly
Sumber :
  • VIVAnews/Tudji Martudji
VIVAnews - Suasana tegang menyelimuti kawasan Gang Dolly di Surabaya, Selasa Siang, 17 Juni 2014. Pagi tadi, keributan pecah di dua wisma--Putri Ayu Dua dan Sumber Rejeki--yang berada di dalam kawasan prostitusi tersebut.
Apple Bagi-bagi Undangan

Ada seorang pria yang mengamuk di depan wisma, lantas melempar batu dan mengenai kaca depan hingga pecah. 
Ramalan Prabowo "PKB akan Hadir Kembali" Segera Terwujud, Menurut Pengamat

Tak lama setelah kejadian, petugas polisi tampak berdatangan, mengamankan lokasi kejadian. Sementara, sampai berita ini ditulis belum didapat kepastian apa motif perusakan dua wisma di Gang Dolly itu. 
Program Nasional K3 2024-2029 Diluncurkan, Menaker Ida Sebut Agar Maksimal Genjot Pembangunan

"Belum tahu Mas, tanya aja ke Kapolsek," ujar seorang polisi.

Sementara polisi mengolah tempat kejadian perkara, muncul massa dengan menggunakan motor konvoi berkeliling lokasi Dolly. Diantaranya menggunakan bendera merah putih FPL (Front Pekerja Lokalisasi), belum diketahui apa maksud mereka melakukan keliling lokasi Dolly.

Suasana panas memang sudah melanda kawasan itu seiring ultimatum Gubernur Jawa Timur Sukarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menutup kawasan itu.

Seminggu terakhir ini, massa penghuni lokalisai Dolly di Surabaya mengaku akan tegas menghadapi kelompok mana pun yang akan membantu memuluskan jalannya penutupan seperti yang dijadwalkan Pemerintah Kota Surabaya.

Itu dibuktikan dengan pengerahan massa yang menolak rencana penutupan, diantaranya terlihat melakukan konvoi keliling lokasi Dolly.

Dan, pasca perusakan kaca cendela dua wisma di kawasan itu, tampak sejumlah polisi siaga, bekas pecahan kaca juga dipasang police line. Sementara, di setiap ujung gang dilakukan penjagaan sekelompok orang. Mereka adalah, selain warga kampung juga pekerja lokalisasi Dolly dan sepanjang Jalan Jarak.

Iring-iringan massa mengendarai sepeda motor juga kerap melintas, sambil meneriakkan penolakan penutupan lokalisai juga mengatakan, "Kami siap menghadapi, apa pun yang akan terjadi."

Kibaran bendera merah putih setengah tiang di setiap depan wisma juga terlihat makin banyak, berpadu dengan spanduk-spanduk warna merah berisi hujatan, kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, diantaranya tertulis "Soekarwo dan Risma Telah Gagal Mensejahterahkan Rakyatnya" ; Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalahkan" dan banyak lagi kalimat hujatan lainnya.

Kondisi saat ini, berbeda dengan sehari sebelumnya, kegiatan transaksi sek di lokalisasi ini praktis terhenti. Lalu-lalang banyak orang membuat kegiatan terhenti.

"Ya terhenti Mas, karena terganggu, kalau kemarin masih buka," ujar seorang lelaki yang berbincang dengan VIVAnews.

Semua wisma dipastikan menutup pintunya rapat-rapat, di luar pagar yang terlihat beberapa lelaki yang mengamati lalu-lalang orang, termasuk pekerja media yang sejak pagi telah memantau lokasi prostitusi yang konon terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Sejumlah orang yang ditanya mengaku, besok Pemkot Surabaya dipastikan tidak akan berhasil melakukan penutupan lokalisasi Dolly. Pasalnya, sebagian masyarakat menolak rencana itu.

"Saya yakin itu tidak akan terjadi, karena masyarakat disini menolak," urai Arief salah seorang warga.

Kerahkan Intelijen

Humas Front Pekerja Lokalisasi, Aveng, mengatakan bahwa masyarakat Dolly akan tetap tenang jika besok pemerintah (Pemkot Surabaya) mengerahkan Satpol PP, Linmas yang dibantu petugas polisi.

"Namun, jika ada ormas-ormas atau LSM yang pro dengan penutupan Dolly datang ke lokasi ini, dan ikut membantu penutupan, kita (masyarakat Dolly) tidak segan berbuat tegas," ujar Aveng.

Sementara itu, pihak kepolisian setempat mengaku sudah mendapat permintaan dari Pemkot Surabaya untuk turut membantu dalam pelaksanaan penutupan, Rabu 18 Juni 2014,  besok.

"Sejak seminggu lalu, kita sudah instruksikan tim intelijen terun ke lokasi, itu untuk melihat tingkat kerawanan yang akan terjadi," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Polisi Setija Junianta.

Tujuannya, lanjut Setija, agar tetap tercipta suasana kondusif.

Dikatakan, mulai hari ini juga telah disiagakan sejumlah petugas. Selain di lokalisai Gang Dolly juga di Gedung Islamic Center, tempat rencana dilaksanakannya prosesi penutupan Dolly. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya