Istana: Kekerasan Agama Tak Bisa Ditoleransi

Misa Natal di katedral
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Pemerintah mengutuk keras penyerangan gereja oleh kelompok massa berjubah di Yogyakarta, 29 Mei lalu. Kala itu, Rumah Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus diserang massa.

Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban

"Tidak boleh ada tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun yang mengatasnamakan kepercayaan, aliran, atau agama tertentu," kata Juru Bicara Presiden Julian Pasha di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 4 Mei 2014.

Menurut Julian, saat ini kepolisian dan pihak terkait sudah menyelidiki dan menindak lanjuti aksi kekerasan tersebut.

Kementerian Koordinator Bidang Ketahanan dan Keamanan juga sudah menginstruksikan agar aparat di bawahnya bekerja optimal. "Saya rasa sistem sudah bekerja ya," katanya.

Tak perlu dialog

Namun, Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Herry Zudianto, mendukung sepenuhnya pernyataan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Saat itu Sultan meminta penyelesaian kasus intoleran tak perlu lewat dialog.

"Ini perlu penegakan hukum yang tegas dari polisi," katanya di sela-sela cara deklarasi Koalisi Merah Putih di Gedung Gapensi, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu 4 Juni 2014.

Mantan Wali Kota Yogyakarta itu juga menegaskan kasus intoleran di Yogyakarta jangan dikaitkan dengan politik, namun selesaikan secara hukum secara adil-adilnya.

"Jangan kita mencela polisi karena lamban menangani kasus intoleran ini. Namun kita dorong polisi agar berani bertindak tegas," katanya. (ita)

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik
Nagita Slavina

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Tyas Mirasih saat itu ingin menjual tas miliknya kepada Nagita dan Raffi untuk membantu biaya pengobatan sang ibunda.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024