Kanker Kini Renggut Nyawa 8,2 Juta Penderita

Shandy Aulia Memperingati Hari Kanker Anak Internasional
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAlife
Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024
- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi prihatin soal masih lambannya penanganan medis atas anak-anak yang menderita kanker. Pasalnya, kata Mboi bila penyakit kanker tersebut terlambat ditangani akan menyebabkan kematian.

Gak Betah Jadi Duda, Anwar Fuady Bakal Nikah Lagi di Umur 77 Tahun

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan 7,6 juta kematian dunia disebabkan kanker pada anak. Lanjut Mboi, kini kasus baru kanker mencapai 14,1 juta dengan 8,2 juta kematian.
Koalisi Perubahan Selesai, Surya Paloh Tetap Ingin Bina Hubungan Baik Dengan PKS


"Ini disebabkan oleh datangnya mereka pada tahap akhir dan rata-rata dari keluarga kurang mampu," ujarnya kepada
VIVAlife,
Senin 26 Mei 2014.


Di saat bersamaan Dato'Sri Prof. Dr. Tahir yang hadir sebagai pembicara mengatakan akan memberikan bantuan layanan kesehatan kepada anak-anak penderita kanker yang berasal dari keluarga tidak mampu.


Tahir meresmikan layanan gratis ini bersama Menteri Kesehatan Nafsiah Mbol, SpA, MPH, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


"Pelayanan kesehatan kepada anak-anak yang mengalami kanker darah seperti bormero, leukimia, sumsum. Supaya anak-anak ini dapat meneruskan kehidupannya dan bisa hidup dengan layak," ujar Tahir.


Tahir menuturkan bantuan kesehatan ini terbuka bagi setiap anak berusia di bawah 12 tahun dengan latar belakang ekonomi membutuhkan dari seluruh Indonesia.


"Kita berikan cuma-cuma. Termasuk transplantasi yang biayanya sampai Rp 2 - 2,5 miliar. Saat ini kami telah bekerjasama dengan RS pemerintah untuk diagnosa diatur di Tahir Foundation," ujar Tahir. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya