Indonesia Akan Punya Bandara Ramah Lingkungan

Sejumlah pesawat parkir di Bandara Sentani, Jayapura
Sumber :
  • Antara/ Anang Budiono
VIVAnews
Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua
- Bandara berkonsep hijau alias
green airport
Saudi Arabia Permits All Types of Visas to Perform Umrah
pertama di Indonesia dibangun di Banyuwangi. Bandara ini merupakan pengembangan dari bandara yang sudah ada di Banyuwangi, dan diharapkan bisa menunjang perkembangan pariwisata di kawasan itu berkonsep ekowisata.
3 Faktor Cegah Operasi Intelijen Siber, Jangan Terbalik

Pembangunannya dimulai Juni tahun ini, dan ditargetkan awal tahun depan selesai. Jika daerah lain mengeluarkan dana ratusan miliar, bahkan ada yang sampai Rp300 miliar berbeda dengan di kota berjuluk Bumi Blambangan ini.

"Di Banyuwangi cukup Rp40 miliar karena konsepnya hijau," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas kepada
VIVAnews.


Bandara ini didesain tanpa AC, kecuali di ruangan tertentu. Sirkulasi udara diatur dengan lebih banyak ruangan terbuka. Aliran air juga diatur guna ikut membantu menyejukkan udara. Di sekeliling terminal, bahkan di atas terminal, ada tanaman hijau membentang.


Disebutkan, energi alami dimanfaatkan dengan mengatur cahaya Matahari sebagai penerang ruangan di siang hari. Dinding bandara berbentuk kisi-kisi yang memungkinkan angin lewat serta cahaya Matahari masuk.


"Juga dibangun kolam-kolam ikan yang berfungsi menurunkan tekanan udara dan banyak tanaman yang menambah kesejukan," katanya.


Catatan yang ada, hingga saat ini Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur sudah disinggahi dua maskapai penerbangan, Garuda Indonesia dan Wings Air, yang terbang reguler setiap hari.


Bupati Anas mengatakan, hemat energi diwujudkan dengan penataan ruang, bukan dengan alat modern.


"
Passive design
menghemat lebih banyak karena direncanakan semuanya sejak awal untuk mengurangi beban energi," urai Anas yang pernah menempuh studi singkat kepemerintahan di Harvard Kennedy School of Government.


Selain aspek lingkungan, konsep hijau juga mengakomodasi budaya lokal. Bandara mengadopsi gaya rumah asing. Kebiasaan masyarakat yang mengantar kerabatnya bepergian juga difasilitasi dengan ruang tunggu yang nyaman, sehingga pengantar merasa sedang berada di rumah.


Bandara Blimbingsari yang baru nanti mampu menampung 250 ribu penumpang. Bandara juga dilengkapi 10 konter
check-in
sebagai antisipasi perkembangan beberapa tahun ke depan.


"Kami yakin
green airport
ini akan jadi pemikat, sekaligus meneguhkan kesiapan kami sebagai destinasi wisata unggulan. Muara akhirnya adalah untuk kesejahteraan rakyat,"  katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya