Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama bersama Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) segera menyalurkan Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang dikucurkan melalui Kartu Perlingungan Sosial (KPS).
Pada 2014 atau tahun pelajaran 2013-2014 dan 2014-2015, BSM akan menjangkau 11,2 juta anak usia sekolah yang terdaftar dari keluarga miskin dan rentan. Dengan rincian, BSM di Kemendikbud sebanyak 9.191.844 siswa dan BSM di Kemenang sebanyak 1.939.756 siswa. Dari Kemendikbud, siswa SD yang memperoleh beasiswa sebanyak 6 juta anak, SMP, 2,17 juta anak, SMA 550 ribu anak, dan SMK 425.033 siswa. Sedangkan dari Kemenag ada MI sebanyak 819.336 siswa, MTs 765.491 siswa; dan MA sebanyak 354.929 siswa.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pada 2014 atau tahun pelajaran 2013-2014 dan 2014-2015, BSM akan menjangkau 11,2 juta anak usia sekolah yang terdaftar dari keluarga miskin dan rentan. Dengan rincian, BSM di Kemendikbud sebanyak 9.191.844 siswa dan BSM di Kemenang sebanyak 1.939.756 siswa. Dari Kemendikbud, siswa SD yang memperoleh beasiswa sebanyak 6 juta anak, SMP, 2,17 juta anak, SMA 550 ribu anak, dan SMK 425.033 siswa. Sedangkan dari Kemenag ada MI sebanyak 819.336 siswa, MTs 765.491 siswa; dan MA sebanyak 354.929 siswa.
"Untuk mendapatkan bantuan, bisa juga atas usulan sekolah dan ada kriteria yang harus terpenuhi. Misalnya, keluarga yang terkena musibah bencana alam atau orang tuanya yang kena pengurangan kerja atau PHK," ujar Dyah Larasati, Anggota Tim Pengendali Klaster 1, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Surabaya, Selasa 20 Mei 2014.
Dia menjelaskan BSM adalah bantuan uang tunai yang diberikan kepada keluarga yang memiliki anak usia sekolah guna meringankan beban biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Untuk SD Rp450 ribu, untuk SMP Rp750 dan untuk SMA Rp1 juta, masing-masing untuk seorang siswa per tahun.
Kasubdit Kesiswaan Pendidikan Madrasah Kemenag Sastra Juanda menyebut di Jatim pada 2014 ada sebanyak 504.485 siswa madrasah dari MI, MTs dan MA yang akan mendapat bantuan pendidikan, total senilai Rp331 miliar.
"Karena di Jatim merupakan provinsi terbesar, bahkan di dunia yang memiliki madrasah terbanyak," ujar Juanda.
Rinciannya, siswa MI sebanyak 233.196 dengan nilai bantuan Rp104 miliar; MTs sebanyak 180.545 siswa, nilai bantuan Rp135 miliar dan MA ada 90.744 siswa, nilai bantuan 90 miliar.
Untuk diketahui, BSM merupakan bagian dari upaya pemerintah memberikan dukungan bagi anak-anak keluarga miskin dan keluarga yang beresiko jatuh miskin guna memperoleh haknya mendapat akses melanjutkan pendidikan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Untuk mendapatkan bantuan, bisa juga atas usulan sekolah dan ada kriteria yang harus terpenuhi. Misalnya, keluarga yang terkena musibah bencana alam atau orang tuanya yang kena pengurangan kerja atau PHK," ujar Dyah Larasati, Anggota Tim Pengendali Klaster 1, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Surabaya, Selasa 20 Mei 2014.
