Cuaca Buruk, Evakuasi Mimika Air Dihentikan

VIVAnews - Proses evakuasi terhadap korban dan pesawat Pilatus PC-6 milik Mimika Air yang jatuh di kawasan Pegunungan Jayawijaya untuk sementara dihentikan.

"Evakuasi dihentikan karena cuaca buruk di lokasi jatuhnya pesawat," kata Danlanud Mimika, Letkol Penerbang Ester Haryanto di Papua, Sabtu 18 April 2009. Menurutnya, pesawat jatuh pada ketinggian 11.400 meter.

Saat ini pihak Freeport Group pun juga sudah diterbangkan ke lokasi jatuhnya pesawat. Mereka menggunakan Twin Otter milik Trigana Air dan Helikopter milik Airfast.

Pesawat Mimika Air yang naas tersebut mengangkut sembilan pemumpang, termasuk beberapa pejabat pemilihan umum Jayawijaya. Berikut daftar nama penumpang pesawat terbaru yang diterima VIVAnews:

Awak pesawat:
1. Nay Lin Miyamnmar (pilot)
2. Makmur (Kopilot)

Penumpang:
1. Marthen Jitmau (Sekretaris KPU Jayawijaya)
2. Pendeta Melkias Kiwak
3. Tolli (tukang ojek)
4. Herman Snafi (Ketua Panwas)
5. Ruben Murib (Sekretaris Distrik Gome)
6. Wilem Mayau
7. Lasarus Wonda (Sekretaris Distrik Beoga)
8. Temina Murib (Ketua Panitia Pemilihan Daerah)
9. seorang bayi anak Temina Murib)

Kondisi para penumpang belum bisa dipastikan.  Pesawat Mimika Air menabrak Gunung Gergaji, yang terletak di antara Distrik Illaga dan Distrik Mulia. Pesawat jenis Pilatus yang memuat 16 penumpang itu berada di tengah hutan di Pegunungan Jayawijaya, puncak tertinggi di Indonesia.

Pesawat take off pada pukul 10.15. Pesawat baru diketahui jatuh setelah pesawat misionaris yang melintasi Mulia mendapatkan sinyal Elba dengan koordinat 04 derajat, 137 derajat, 4800 east di wilayah Pegunungan Gergaji.

Dugaan sementara, pesawat menabrak gunung akibat cuaca buruk. Saat kejadian cuaca dikabarkan mendung dengan suhu udara 4 derajat celcius.

Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks

Laporan: Banjir Ambarita | Papua

Ilustrasi pelecehan seksual

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Pelaku yang mengaku sebagai pendeta itu diminta mengobati CH. Bukannya diobati, pelaku malah melecehkan korban di lantai dua panti asuhan di Sukolilo.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024