Soal Kasus Penculikan, Kivlan Zein Minta Diperiksa Polisi

Aksi Kamisan ke 303
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Pesta Gol, Duel Dewa United vs Madura United Dihentikan
- Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zein membantah kabar yang beredar bahwa dia mengetahui dalang di balik kasus penculikan 13 aktivis pada Mei 1998 lalu.

Kemnaker Berkomitmen Terus Tingkatkan Kinerja Layanan Publik Balai Besar K3 Jakarta

"Ya saya tahu, tapi bukan pribadi mengetahuinya. Saya hanya menerima laporan mengenai adanya hal itu," ujar Kivlan saat ditemui dalam acara Rapat Pimpinan Nasional II Partai Persatuan Pembangunan di Jakarta, Sabtu 10 Mei 2014.
Suzuki Siap Jual Motor Listrik Murah dengan Desain Retro, Intip Bocorannya


Kivlan yang kini menjadi politisi PPP itu menyatakan kesiapannya diperiksa dalam keterkaitannya pada kasus tersebut. Namun dia jelas menolak jika diperiksa oleh Komisi Hak dan Asasi Manusia.


"Saya 100 persen tidak terlibat, tapi kalau diperiksa silakan. Tapi dengan penyidik dari kepolisian atau pihak Kejaksaan," katanya.


Berkas kasus penculikan pernah diserahkan ke Kejaksaan Agung tahun 2006. Namun tidak ditindaklanjuti oleh kejaksaan. Kejaksaan mengatakan masih menunggu hasil penyelidikan dari Komnas HAM.


"Proses pelanggaran HAM berat itu harus dimulai dari penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM sesuai perundang-undangan. Lalu kalau sudah mencukupi bukti, diarahkan ke kejaksaan sebagai penyidik," ujar Jaksa Agung Basrief Arief.


Usai peristiwa bom di Tanah Tinggi tahun 1997, Kivlan pernah mengakui adanya penculikan terhadap sejumlah aktivis. Salah satu alasan penculikan itu dilakukan untuk menjaga keamanan menjelang Sidang Umum MPR pada tahun 1998.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya