Waduk Jatibarang, Pengendali Banjir Kota Semarang

Waduk Sermo
Sumber :
  • http://indrashare.com/wp-content/uploads/2014/04/waduk-sermo1.jpg
VIVAnews -
Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar
Waduk Jatibarang yang berlokasi di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, telah resmi digenangi. Waduk yang dibangun sejak 2010 itu sudah mulai berfungsi dan akan mampu mengendalikan banjir di Kota Semarang.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmato mengatakan, waduk Jatibarang, merupakan sarana proyek Kementerian PU yang menjadi tugas pokok PU. Ide pembentukan bendungan Jatibarang sendiri adalah karena adanya banjir di Kota Semarang pada 1973, 1988, 1990, dan 1993 yang sempat menimbukan korban jiwa. Barulah, pada 1992 - 1993
Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam
master plan pembuatan waduk serba guna yang dialiri air dari Kali Kreo itu terbentuk.


"Pada 1990 korban jiwa mencapai 47 orang. Pemprov Jawa Tengah kemudian bertekat dan membuat waduk," kata Djoko dalam sambutannya pada acara Pengisian Awal Waduk Jatibarang dan Memperingati Hari Air Dunia ke-22 di Waduk Jatibarang Semarang, Senin 5 Mei 2014.


Pasca digenangi, waduk dipastikan akan menampung 20 juta meter kubik air, sehingga jika pada musim hujan, saat ada luapan dari Kanal Banjir, waduk ini dapat menampung dan mengendalikan arus air.


"Jika meluap, Kanal Banjir Barat kan sudah bagus, banjir akan dikurangi. Untuk folder pompa tahun ini sudah selesai.
Insya Allah
banjir di Semarang berkurang signifikan, " kata Joko.


Namun proses pengisian air pun memakan waktu cukup lama. Pada saat musim kemarau diperkirakan memerlukan 7 bulan untuk mencapai elevasi muka air normal, yakni 149,3 m. "Jadi jangan dikira nanti sore airnya penuh," kata DJoko.


Dalam prosesnya, pembangunan waduk memang memerlukan waktu panjang. Di mana kontruksi Terowongan Pengelak dimulai 2010 dan selesai 2011. Baru pada 2011 pembangunan bendungan dan pelengkap lainnya dimulai dan selesai pada 2013.


Selain untuk pengendali banjir, pembangunan waduk juga berfungsi menyediakan air baku di wilayah Kota Semarang Barat, yakni sebesar 1.050 liter/detik. Fungsi lain adalah meningkatkan kelestarian fungsi konservasi di Daerah Aliran Sungai (DAS).


Waduk yang dibangun dengan biaya Rp655 miliar oleh  Japan International Cooperation Agency (JICA) itu juga difungsikan sebagai pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH) yang akan menghasilkasn 1,5 Megawatt.


Laporan, Ryan Dwi | Semarang
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya