Antisipasi RI Hadapi Virus MERS-CoV

MERS-CoV
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews - Pemerintah Republik Indonesia mewaspadai penyebaran Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Sebab, virus yang berasal dari Arab Saudi itu belum ditemukan vaksin untuk mengatasinya.
Rora BABYMONSTER Alami Insiden di Atas Panggung,  Pergelangan Kaki Terkilir

Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) menggelar rapat koordinasi (rakor) tingkat menteri bersama Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, BNP2TKI dan lainnya di Jakarta, Senin 5 Mei 2014.
Daftar Harga Motor Matic Suzuki per Mei 2024, Berapa Paling Murah?

Menurut Menkokesra Agung Laksono, rakor itu membahas pencegahan dini sekaligus agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran di masyarakat. 
Gegara Pakai Dress Super Ketat di Resepsi Mahalini-Rizky Febian, Olla Ramlan Tuai Kontroversi

"Kasus cukup banyak, korban yang meninggal dunia cukup banyak. Negara kita berhubungan dengan Middle East, khususnya Saudi Arabia. Sekitar 1,2 juta hidup di sana merantau. Setiap tahun, setiap bulan, kita mengirim ratusan ribu jamaah umroh dan haji. Kami berkepentingan melindungi warga kita," kata Agung dalam konfrensi pers di kantornya.

Merujuk pada catatan WHO, Agung mengatakan virus Mers sudah menulari sedikitnya 261 orang dengan korban meninggal 93 jiwa sejak September 2012 sampai dengan 26 April 2014. Dia mencatat, sebagian besar tertular setelah melakukan kontak dengan hewan setelah berkunjung ke Timur Tengah.

"Penyebaran di negara luar Timur Tengah terjadi karena penanganan pasien tanpa alat pelindung diri dan kontak langsung dengan orang tertular," ujarnya.

Sejauh ini, Agung mengungkapkan virus Mers-coV telah menyebar ke 15 negara yaitu Saudi Arabia, Jordania, Qatar, Tunisia, Uni Emirat Arab, Oman, Kuwait, Perancis, Jerman, Italia, Yunani, Filipina, dan Malaysia. Mereka tertular setelah menjalankan ibadah umroh.

"Amerika Serikat melaporkan penularan Mers-CoV pada 2 Mei 2014. Pada 27 April, NA 61 tahun, seorang WNI yang tinggal di Arab Saudi meninggal dunia akibat Mers-CoV," ujar dia.

Sebagai langkah konkrit, Menteri asal Partai Golkar itu melanjutkan pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan lintas sektor. Selain itu, bersama Pemerintah Da (Pemda) memperketat pintu-pintu masuk kunjungan wisatawan, atau kembalinya jamaah dari Timur Tengah khususnya Arab Saudi.

"Meningkatkan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara. Penyebaran health alert card, pemasangan leaflet dan banner di pintu masuk Indonesia, misalnya bandar udara dan pelabuhan laut," ucapnya. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya