Atasi Pungli di Jembatan Timbang, Ganjar Gandeng Kepolisian

Ganjar Pranowo Mengamuk
Sumber :
  • tvOne

VIVAnews - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, siap membuka kerja sama dengan kepolisian untuk melakukan tindak lanjut adanya pungutan liar (pungli) yang terjadi di jembatan timbang. Kerja sama tersebut untuk memberikan kepastian hukum terhadap maraknya pungli di jembatan timbang yang melibatkan jalur lintas provinsi.

Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali

"Saya meminta untuk dinas bekerja sama dengan kepolisian. Kita operasi bareng-bareng. Saya apresiasi juga polisi mendukung dan Pak Pangdam," ujar Ganjar usai RUPS Bank Jateng di Semarang, Selasa malam, 29 April 2014.

Tak hanya dengan Kepolisan, Ganjar mengaku akan melakukan komunikasi dengan beberapa provinsi lain yang saling terhubung dengan Jateng untuk memastikan kesamaan visi terkait penghapusan pungli jembatan timbang. Beberapa daerah tersebut antara lain Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

"Kita atur regulasi yang sama, dengan pola ini maka akan sangat efektif, karena beda daerah beda Perdanya," kata dia.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Langkah ini diambil setelah Ganjar melakukan penelusuran lebih lanjut terkait pungli di jembatan timbang yang dikenakan kepada truk yang melewati wilayah Jateng. Bahkan, praktik terselubung itu dilakukan terlebih dahulu di wilayah provinsi lain yang hendak masuk ke Jateng.

"Saya kemarin menemukan orang bayar lalu pergi bayarnya Rp10 sampai Rp20 ribu. Padahal, dendanya nyampe Rp50-Rp60 ribu. Bahkan, nggak nyampe setengahnya itu," ujarnya.

"Beberapa truk di Jatim dan masuk Jateng. Dia sudah bayar dulu sebelumnya, sudah didenda, tapi jalan."

Dengan kondisi itu, lanjutnya, target pendapatan tidak sebanding dengan potensi kerugian akibat rusaknya jalan yang dilalui truk yang kelebihan tonase.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

"Target Rp40 miliar setahun nggak nyukupi dengan kerusakannya, " tandasnya.

Politisi PDIP itu mengaku akan melakukan revitalisasi terhadap jembatan timbang dengan tidak hanya menerapkan denda. Akan tetapi lebih pada pembenahan infrastruktur di jembatan timbang yang ada. Seperti pemberlakuan penurunan barang jika muatan truk memang terlalu berat.

"Saya lebih senang itu tidak didenda, tapi diturunkan. Kita butuh alat, kita butuh gudang," ujarnya.

Menjawab sanksi apa yang akan dikenakan terkait tiga oknum yang telah tertangkap basah melakukan pungli di jembatan timbang Subah, Kabupaten Batang, Minggu, 27 April 2014, Ganjar akan terus melakukan pantauan terkait sanksi yang diberikan Dishub Jateng.

"Pemecatan di PNS tidak bisa langsung, ada grade-nya. Saya mau lihat sanksi yang diberikan dia apa. Dinasnya serius nggak, apa jangan-jangan mereka juga kebagian," katanya.

Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Provinsi Jawa Tengah, Urip Sihabudin, mengaku akan menjatuhkan sanksi kepada bawahannya karena melakukan praktik pungli di jembatan timbang. Langkah efektif pihaknya itu menyusul intruksi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

"Sesuai intruksi Pak Gubernur Jateng supaya dijatuhkan sanksi kepada petugas," ucap Urip Sihabudin.

Dia mengatakan, seluruh petugas Dishubkominfo yang bertugas di 16 jembatan timbang dievalusi. Dari 281 petugas, ditarget selesai dalam dua hari.

"Pokoknya petugas yang masih baik tetap dipertahankan pada posisi semula. Sementara, petugas yang melenceng tentu akan dipindah," ujar dia.

Ditanya masih ada kemungkinan bawahannya tetap melakukan praktik pungli, pihaknya akan menjatuhkan sanksi tegas terhadap yang bersangkutan. Ditegaskan, sanksi berdasarkan peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.

Dishubkominfo Sudah Diperingatkan

Sebelum Gubernur Jawa Tengah melakukan sidak dan menemukan praktik pungli di jembatan timbang Subah Batang, ternyata Dishubkominfo sudah diperingatkan oleh Ganjar untuk menertibkan praktik pungli.

Menurutnya, semua berawal dari pengaduan masyarakat yang melaporkan penyebab jalan cepat rusak, yakni muatan truk yang berlebihan.

"Laporan banyak soal jembatan timbang, awalnya dari situ. Kurang lebih dua minggu sebelum saya datang ke sana (Subah) saya bilang ke dinas (Dishubkominfo Jateng), saya bilang 'Pak, tertibkan'," kata Ganjar.

Setelah memberi perintah, Ganjar tak serta merta percaya. Maka Ganjar kemudian mampir ke jembatan timbang Subah, Batang.

Di tempat untuk mengontrol kelebihan muatan itu, Ganjar menyaksikan pemandangan yang membuatnya marah. Saat itu, ada kernet truk yang tiba-tiba menaruh uang di meja petugas jembatan timbang.

"Sampling saja, ternyata saya menemukan orang seperti tidak punya dosa seperti 'itu'," katanya.

Ganjar merasa pantas marah karena sudah memberi peringatan sebelumnya. Perlakuan santun yang ditunjukkan sebelumnya, ternyata tidak memperbaiki situasi. Kemarahannya memuncak saat ditemukan amplop berisi uang di laci meja petugas jembatan timbang Subah.

Praktik pungli yang dilihatnya disamakan dengan praktik bandit. Apalagi, ketika ada kernet yang memberikan uangnya dengan cara dilempar. "Itu menunjukkan kebiasaan," katanya. (one)

Laporan: Ryan Dwi | Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya