Sumber :
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Komisaris PT Global Daya Manunggal, Herman Prananto, membantah bahwa pemberian uang Rp2 Miliar kepada adik mantan Menpora Andi Mallarangeng, Andi Zulkarnaen alias Choel Mallarangeng, terkait dengan proyek Hambalang.
Herman berdalih, tujuan pemberian uang itu adalah untuk mempermudahnya mendapat proyek di daerah-daerah nantinya. Karena menurutnya, Choel kenal dekat dengan sejumlah kepala daerah.
Dia berharap, dengan diberikannya uang itu, Choel akan mengenalkannya kepada kepala-kepala daerah itu.
Baca Juga :
72 Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI
"Memberikan Rp2 miliar. Tapi tidak ke situ rencananya. Saya ke Pak Choel untuk konsultan politik, karena kami banyak kerjakan proyek Pemda. Beliau presentasi menyukseskan pilkada-pilkada di daerah," ujar Herman, saat menjadi saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin malam, 21 April 2014.
Sementara Direktur Utama PT Global Daya Manunggal, yang juga istri dari Herman, Nany Meilena Ruslie, turut membantah bahwa uang Rp2 Miliar yang diberikan kepada Choel merupakan fee.
Bahkan saat jaksa mengungkapkan isi nota catatan pembukuan PT Global Daya Manunggal yang isi catatan pembukuannya tertulis 'beban fee sama dengan investasi', Nany masih berkilah. "Saya lupa Pak ada catatan itu. Apa betul Pak ada catatan itu ya," jawabnya.
PT Global Daya Manunggal sendiri diketahui merupakan perusahaan yang menjadi subkontraktor dari PT Adhi Karya dalam proyek Hambalang. Choel Mallarangeng mengatakan menerima uang Rp2 miliar dari Herman Prananto. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara Direktur Utama PT Global Daya Manunggal, yang juga istri dari Herman, Nany Meilena Ruslie, turut membantah bahwa uang Rp2 Miliar yang diberikan kepada Choel merupakan fee.
