Anas Belum Tuntaskan Data Kejanggalan Kampanye SBY-Boediono

Anas Urbaningrum ketika akan diperiksa KPK.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum belum menyerahkan laporan hasil audit akuntan independen terkait dana Pemilu Presiden pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono pada 2009 ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Sedang diselesaikan penjelasan tertulisnya. Nanti kalau sudah lengkap, Insya Allah akan diserahkan," kata Anas di Gedung KPK, Kamis 17 April 2014.

Dia juga mengaku akan menyerahkan sejumlah bukti pendukung lain untuk melengkapi laporan tersebut. Menurut Anas, timnya sedang memproses laporan tersebut sebelum diserahkan pada KPK.

"Iya dong. Tapi dijelaskan dulu dengan lengkap, biar nanti para penelaah mudah untuk membacanya. Kalau tidak dijelaskan, yang tidak tahu kan tidak bisa membaca data itu," imbuhnya.

Sebelumnya, Anas mengaku telah menerima hasil audit akuntan independen terkait aliran dana Pemilu Presiden pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, beberapa waktu lalu.

"Setelah saya pelajari informasi dari orang yang mengirim ini ternyata benar ada kejanggalan. Ada hal aneh ada yang layak diselidiki lebih jauh," kata Anas di Gedung KPK, Jumat 28 Maret 2014.

Dokumen itu berjudul Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Terhadap Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009 Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono serta Tim Kampanye Nasional.

Dari hasil audit itu, kata Anas, ada daftar nama penyumbang korporasi dan perseorangan yang sesungguhnya tidak menyumbang. Anas sendiri tidak menjelaskan apakah aliran dana itu terkait dengan Century atau tidak.

Yang jelas kata dia, ada yang menyumbang untuk pasangan SBY-Boediono di Pemilu 2009, namun tidak dicantumkan dalam daftar penyumbang. "Kalau ada sumber dana lain terkait dana kampanye pilpres ini itu yang saya sebut layak diselidiki oleh KPK, bukan tugas saya dong. Termasuk kaitan dengan Bank Century atau tidak. Itu tugas KPK untuk menyelidiki," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto sudah membantah tudingan Anas ini. Pada Pilpres 2009, Djoko adalah wakil ketua tim sukses pemenangan SBY-Boediono.

Menurut dia, tim sukses hanya ada satu dan memiliki tugas khusus yaitu memenangkan SBY-Boediono. Sementara, tak ada tim khusus lainnya, yang ada hanya tim logistik, komunikasi media dan lainnya.

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Sedangkan soal dana pilpres yang dikaitkan dengan Century, Djoko mengatakan bahwa dana pemenangan SBY-Boediono sudah sesuai dengan undang-undang dan telah diaudit oleh Bawaslu. "Tidak ada masalah dalam penggunaan dana pilpres," ujar dia. (ita)

Sidang kasus korupsi  (Foto ilustrasi)

Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main

Hakim mencecar saksi sampai tidak berkutit di kasus korupsi Tol MBZ. Dalam hal itu juga diketahui kalau tender sudah disetting siapa pemenangnya. Membuat hakim jadi heran

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024