Tantowi Golkar: Adili Nelayan Thailand Pembunuh TNI

Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah
Komisi Pertahanan DPR meminta pemerintah segera berkoordinasi dengan Thailand terkait dua anggota TNI Angkatan Laut yang dibunuh oleh nelayan Thailand pada 8 Maret lalu.

Sidang PHPU, KPU Tepis Sirekap Jadi Bagian Kecurangan Pemilu

"Itu kriminal. Pemerintah harus berkoordinasi dengan pemerintah Thailand untuk mencari dan membawa pelaku ke pengadilan," kata anggota Komisi I Tantowi Yahya, Selasa, 8 April 2014.
Intip Persiapan Telkomsel 'Mengukur Jalan' Jelang Lebaran


Menurut politisi Golkar itu, pemerintah juga harus mengawal proses pengadilan terkait kasus ini agar tersangka mendapat hukuman yang berat.


Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati membenarkan empat anggotanya memergoki para nelayan Thailand tengah menangkap ikan secara ilegal di wilayah perairan Natuna.


Mereka adalah Serda Mes Syamsul Alam, Bujang, Sersan Mayor Afriansyah dan Edi.


Empat anggota TNI AL itu melihat dua kapal milik nelayan Thailand. Satu kapal yang digunakan oleh dua nelayan Thailand itu berbendera Indonesia dan bernama KM Laut Jaya 05, dan satu lagi kapal tak bernama.


"Mereka dibagi menjadi dua tim. Serda Mes Syamsul Alam dan Bujang naik dan mengawal kapal KM Laut Jaya 05. Sementara Sersan Mayor Afriansyah dan Edi, naik kapal yang tidak bernama itu," papar Untung.


Ternyata di tengah jalan saat menuju Tarempa, lanjut Untung, kapal yang tidak bernama itu mematikan lampu sehingga KM Laut Jaya 05 yang berada di depannya kesulitan mencari. Suasana di sekeliling gelap. Kapal yang di dalamnya terdapat dua anggota TNI itu dinyatakan hilang pada Sabtu, 8 Maret 2014. Sementara KM Laut Jaya 05 tiba di Tarempa Minggu, 9 Maret 2014.


Menurut laporan harian
Bangkok Post
, yang mengutip seorang sumber, kedua anggota TNI AL itu telah dibunuh dengan cara kepalanya dipukul menggunakan palu, lalu tubuh keduanya ditusuk hingga tewas.


Jasad keduanya lalu dibuang begitu saja ke laut lepas. Polisi Kerajaan Thailand hingga saat ini telah menahan sembilan tersangka terkait peristiwa pembunuhan itu.


Sementara kapal yang disebut TNI AL tidak bernama, menurut
Bangkok Post
diketahui bernama  Sor Nattaya 7. Kapal tersebut berhasil ditemukan polisi tanggal 13 Maret 2014. Pelaku diduga sengaja mengecat ulang kapal yang mereka gunakan untuk mencari ikan. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya