'Dokter' Penculik Bayi Belum Bisa Diperiksa, Motif Belum Terungkap

Penculikan bayi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng
VIVAnews
Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
- Dua hari paska penangkapan DS, dokter gadungan pelaku penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, sudah dapat berkomunikasi. Meski begitu, tersangka yang terjun bebas dari jalan layang Pasopati saat akan ditangkap belum bisa dimintai keterangan secara lengkap.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Setelah menjalani perawatan selama 15 jam, tersangka yang merupakan warga Jalan Pasirkoja, Gang Junaedi, Bandung, Jawa Barat itu dipindahkan dari ruang IGD RSHS, DS pada Sabtu siang kemarin.
Jangan Asal Pilih, 5 Tips Ini Harus Diperhatikan Muslimah Saat Memilih Kosmetik Halal


Kini yang bersangkutan masih menjalani perawatan intensif di ruangan Kemuning. Dokter gadungan itu mengalami patah tulang tangan kiri, leher, punggung dan kaki. Meski begitu, ruang perawatan tersangka masih dijaga petugas keamanan.


"Pelaku DS kondisinya mulai membaik dan bisa diajak berkomunitasi dengan perawatan. Tapi belum bisa kami mintai keterangan karena kami belum dapat rekomendasi dari dokter. Motif penculikan masih kami dalami," kata Kabid Humas Polda Jabar, Komisari Besar (Pol) Martinus Sitompul, Minggu, 30 Maret 2014.


Sementara itu, bayi pasangan Toni Manurung dan Las Maria Manulang, yang menjadi korban penculikan juga masih menjalani perawatan karena penurunan kesehatan.


Seperti diketahui, bayi korban penculikan ini ditemukan petugas di kamar kos di Jalan Pasir Kaliki, Kota Bandung, Jawa Barat. Saat akan melakukan penangkapan terhadap pelaku, yang bersangkutan justru melarikan diri dan melompat dari jembatan dengan ketinggian 8 meter.


Peristiwa penculikan bayi ini terjadi pada Selasa, 25 Maret 2014, sekitar pukul 19.30 WIB. Pelaku mengambil bayi perempuan ini dari ruang Alamanda RSHS Bandung.


Pelaku mengaku sebagai dokter. Sebelum membawa lari bayi itu, pelaku sebelumnya berkomunikasi dengan orangtua korban. Sistem pengamanan rumah sakit yang kendor, membuat pelaku dengan mudah membawa bayi itu keluar rumah sakit.

 

Laporan: Asep Bar Bara/ antv Bandung
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya