Sumber :
- Biro Pers Istana/Abror Rizki
VIVAnews
- Memanfaatkan kunjungan ke Semarang, Jawa Tengah, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menggelar pertemuan dengan empat keluarga TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Dalam pertemuan tersebut, SBY menyampaikan usahanya agar para TKI itu dapat dibebaskan.
Bertempat di ruang Walnut, lantai 5 Hotel Gumaya Semarang, Minggu, 30 Maret 2014, Presiden SBY menyatakan bahwa pemerintah dalam usahanya membebaskan tenaga kerja bermasalah mulai membuahkan hasil. Setidaknya telah diperoleh kesepakatan dengan Pemerintah Arab Saudi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas
Bertempat di ruang Walnut, lantai 5 Hotel Gumaya Semarang, Minggu, 30 Maret 2014, Presiden SBY menyatakan bahwa pemerintah dalam usahanya membebaskan tenaga kerja bermasalah mulai membuahkan hasil. Setidaknya telah diperoleh kesepakatan dengan Pemerintah Arab Saudi.
Baca Juga :
Apple Kirim Peringatan ke 92 Negara
"Sebagai mana Bapak dan Ibu ketahui, pemerintah terus berikhtiar dan berupaya untuk meminta pengampunan dari Arab dan pemaafan dari keluarga korban," kata SBY kepada para anggota keluarga TKI itu.
Upaya pemerintahan SBY dilakukan dengan korespondensi melalui surat kepada Raja Arab Saudi. Dalam kasus Satinah, lanjut SBY, surat yang dikirimkannya sebanyak tiga kali dan telah membuat eksekusi hukuman yang tadinya dilakukan tahun 2011 bisa mundur dan bahkan diganti dengan Qisas atau membayar diyat.
"Alhamdulillah, surat permohonan Indonesia melalui surat sudah menemui jalan, tinggal menunggu dari pihak keluarga saja," tambah SBY.
Dalam pertemuan tersebut, SBY menemui keluarga Satinah, keluarga TKW Siti Zaenab bin Duhri Rupa, keluarga Tuti Tursilawati bin Warzuki, dan Karni bin Medi Tarsim. Tiga TKW yang disebut terakhir mengalami nasib yang sama dengan Satinah.
"Siti Zaenab sejak tahun 1999 eranya Presiden Gus Dur dan Megawati, sudah diberi pengampunan, tapi belum bebas hukuman mati, menunggu putranya akhil balik, mau maafkan atau tidak. Ini belum memaafkan resmi. Untuk Tuti Tursilowati dan Karni, kami lakukan hal yang sama," katanya.
Setelah beramah tamah, keluarga empat TKW tersebut melanjutkan pertemuan tertutup dengan SBY di ruang yang sama.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sebagai mana Bapak dan Ibu ketahui, pemerintah terus berikhtiar dan berupaya untuk meminta pengampunan dari Arab dan pemaafan dari keluarga korban," kata SBY kepada para anggota keluarga TKI itu.
