VIDEO: Satinah Diancam Hukum Pancung, SBY Diminta Turun Tangan

Presiden SBY menerima Dubes Arab Saudi
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki
VIVAnews
Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
- Nasib Satinah binti Jumadi Ahmad, TKW asal Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, ini tinggal menghitung hari. Satinah diancam hukuman pancung oleh pemerintah Arab Saudi karena membunuh majikan perempuannya.

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Namun, keluarga Satinah tidak berhenti berharap. Bila penggalangan uang yang dilakukan sejumlah relawan cukup untuk membayar diyat, hukuman pancung bisa dibatalkan atau setidaknya diundur.
5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United


"Minta waktu lagi, minta waktu lagi, diundur lagi," kata Sulasti, kakak ipar Sutinah.


Keluarga belum menerima kabar apapun dari pemerintah ihwal nasib Satinah. Sementara ini penggalangan dana itu dilakukan oleh kelompok masyarakat non pemerintah yang peduli.


Sejumlah kalangan mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan melakukan negosiasi kepada pemerintah Arab Saudi.


"Itu presiden harus turun tangan sendiri," kata Tumbu Sarawati, komisioner Komnas Perempuan.


Satinah dihukum mati setelah didakwa membunuh majikannya. Pengadilan memutus hukuman pancung. Namun, hukuman bisa tidak dilaksanakan karena keluarga majikan telah memaafkan dengan syarat membayar diyat.


Video lengkap dapat ditonton di
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya