Kapolri: Pembunuhan Udin Tak Terungkap karena Kesalahan Penyidik

Peringati 17 tahun kematian jurnalis Udin
Sumber :
  • Antara/ Sahrul Manda Tikupadang
VIVAnews -
Bikin Kagum, TVXQ Ucapkan Selamat Lebaran Bagi Penggemarnya di Indonesia
Siapa otak di balik pembunuhan wartawan Fuad Muhammad Syarudin alias Udin, 17 tahun lalu belum juga terungkap. Kapolri Jenderal Sutarman mengakui, kasus pembunuhan wartawan
Bernas
David Da Silva Hattrick, Persib Bandung Benamkan Persebaya Surabaya
tersebut tersendat karena kesalahan penyidik.
Maliq & D’Essentials hingga Dewa 19 Hibur Ribuan Penonton di Soul Intimate Concert 2.0

Ditemui di Yogyakarta, Kamis 13 Maret 2014, kesalahan penyidik itu terjadi saat olah tempat kejadian perkara (TKP). "Saat saya menjabat Kabareskrim, kasus Udin pernah saya buka. Ternyata barang bukti dibuang ke laut oleh penyidik. Itu kesalahan yang harus dievaluasi," ujarnya.


Sutarman mengklaim, kepolisian tidak akan mundur dalam pengusutan kasus ini, selama ada barang bukti. Namun faktanya, kata dia, barang bukti sudah dilarung ke laut. Sementara untuk penyidikan, polisi harus punya minimal dua alat bukti.


Dengan kondisi tanpa barang bukti itu, seharusnya tetap ada langkah-langkah hukum yang bisa memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.


Selasa malam, 13 Agustus 1996, Udin dianiaya pria tak dikenal di depan rumah kontrakannya, di dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis Km 13 Yogyakarta. Setelah itu, dia sempat dirawat dan dioperasi di RS Bethesda.


Namun, Udin akhirnya meninggal dunia karena lukanya cukup parah di bagian kepala, 16 Agustus 1996. Sebelum kejadian ini, Udin dikenal sebagai wartawan yang kritis terhadap kebijakan pemerintah Orde Baru dan militer. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya