Ini Buah dari Revitalisasi Keistimewaan Yogya

Sumber :
  • Antara/ Noveradika
VIVAnews - Sejumlah nama ruas jalan utama yang ada di Yogyakarta yang sudah dikenal masyarakat secara luas, bahkan oleh wisatawan akan dikembalikan nama jalannya seperti dahulu kala.
Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Ternyata Buat Cari Endorse

Penggantian nama ini mengacu dengan ditetapkannya UU Keistimewaan Yogyakarta pada tahun lalu (2013).
5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Asam Lambung, Apa Saja?

Ruas jalan utama yang dikembalikan namanya seperti sediakala adalah jalan Pangeran Mangkubumi (dari perempatan Tugu hingga Tetek Spoor), berganti nama menjadi jalan Margo Utomo.
Jawaban Menohok Chandrika Chika saat Hendak Dibawa ke BNN Lido

Jalan A Yani (Pasar Beringharjo hingga perempatan titik nol kilometer), diganti dengan nama jalan Margo Mulyo, dan Jalan Trikora (perempatan titik nol kilometer hingga sisi utara Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta) diganti nama menjadi Jalan Pangurakan.

"Nama jalan yang tidak berubah hanya jalan Malioboro (selatan Tetek Spoor hingga depan Pasar Beringharjo)," kata Roy Suryo, salah satu kerabat Puro Pakualaman, di sela-sela pagelaran wayang kulit di Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, DIY, semalam.

Menurutnya, filosofi pengembalian nama jalan mulai dari Jalan Pangarukan, Jalan Margo Mulyo, dan Jalan Margo Utomo berasal dari Keraton Yogyakarta sendiri dan Sri Sultan HB X jauh-jauh hari sudah meminta untuk disosialisasikan perubahan nama atau dikembalikannya nama jalan-jalan tersebut sesuai dengan nama aslinya.

"Ini untuk mewujudkan keistimewaan Yogyakarta seperti yang diucapkan oleh Ngarso Dalem," jelasnya.

Lebih lanjut, Roy yang juga Menpora ini mengatakan Kemenpora sangat mendukung keputusan dari Sri Sultan HB X ini untuk mengembalikan nama-nama jalan seperti sediakalanya.

"Kita sangat mendukung berbagai langkah revitalisasi untuk keistimewaan Yogyakarta," ujarnya. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya