"Di Aceh, Letusan Satu Senjata Rakitan Saja Diramaikan"

Muzakir Manaf, calon gubernur Aceh.
Sumber :
  • Antara/ Irwansyah Putra
VIVAnews -
Ritel Fashion China Hadapi Ancaman Boikot di Tengah Tuduhan Eksploitasi Warga Uighur
Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf meminta media tidak menulis berita negatif soal Aceh. Muzakkir tidak sependapat apabila daerahnya itu disebut sebagai daerah rawan terjadi aksi-aksi kekerasan.

Permudah Layanan Perusahaan KITE, Bea Cukai Banten Luncurkan SIAP KABAN

"Itulah salah satu yang kami harapkan. Ada sekecil apapun (peristiwa) jangan selalu dimuat," kata Muzakkir di Gedung KPU, Jakarta, Selasa 18 Februari 2014.
Bukan Minta Dinafkahi, Lolly Tegaskan Maksudnya Ingin Bertemu Nikita Mirzani


Muzakir mengatakan di daerah lain banyak terjadi peristiwa kriminal seperti, pemerkosaan. Namun, porsi pemberitaannya dia nilai kurang.


Oleh karena itu, dia berpendapat media tidak perlu terlalu fokus dengan peristiwa di daerah yang sering disebut sebagai Serambi Mekah itu.


"Di Aceh, kadang satu senjata rakitan meletup saja sudah diramaikan," ujarnya.


Muzakkir mengklaim kondisi Aceh sudah 99 persen aman. Menurutnya, Pemerintah Aceh selalu mengutamakan dan memprioritaskan keamanan.


"Bersama dengan semua pihak terkait seperti, polisi, BIN, TNI, aparat kampung, kami menjaga kemanan," katanya.


Sebelumnya, terjadi penembakan posko pemenangan calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Aceh Utara, dari Partai Nasdem, Zubir HT, yang terletak di Desa Munyee Kunyet, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara. Penembakan terjadi pada Minggu 16 Februari 2014, sekitar pukul 04.20 WIB dinihari.


Sejauh ini, kepolisian baru memeriksa tujuh orang saksi dalam peristiwa tersebut. Menurut Kabag Penum Mabes Polri, Komisaris Besar (Pol) Agus Rianto, berdasarkan keterangan saksi, penembakan dilakukan dua pria yang menggunakan sepeda motor.


Pelaku melakukan penembakan dua kali. Pertama dari luar Posko, setelah itu pelaku masuk dan melakukan penembakan lagi di dalam posko.


Agus menambahkan dari keterangan saksi, pelaku penembakan adalah pria yang dibonceng. Keduanya menggunakan penutup wajah. Mengenai ciri-ciri pelaku, Agus tidak bersedia menjelaskan.


Usai melakukan penembakan di dalam posko. Pelaku melakukan penganiayaan terhadap dua orang yang berada di dalam posko, lalu meninggalkan lokasi. "Korban penganiayaan adalah Saiful Junaidi dan Adnan Sahrir," katanya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya