Ingin Mundur dari Wali Kota Surabaya, Ini Akar Masalah Risma

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVAnews – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengutus petingginya ke Surabaya untuk menjumpai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Niat Risma mundur dari kursi kepala daerah yang didudukinya direspons serius oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri. Pesan PDIP kepada Risma jelas: jangan mundur, tuntaskan masa jabatan.

PDIP mengakui ada konflik antara Risma dengan struktur Dewan Pimpinan Cabang PDIP Surabaya dan Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur. Konflik itu terjadi karena perbedaan sudut pandang.

Mahfud MD Jelaskan Alasan Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres di KPU

“Tidak ada hal prinsipiil yang dipertentangkan. Cuma ada beberapa hal yang harus diklopkan. Ini karena Bu Risma bukan pengurus partai, tapi petugas partai di eksekutif. Ini hanya dinamika politik lokal antara Bu Risma dengan Pak Wisnu,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah, Selasa 18 Februari 2014.

Wisnu yang ia maksud merupakan Ketua DPC PDIP Surabaya yang Januari 2014 dilantik menjadi Wakil Wali Kota Surabaya untuk mendampingi Risma. Wakil Wali Kota Surabaya yang sebelumnya, Bambang Dwi Hartono, telah mundur ketika maju pada Pilkada Jawa Timur 2013. Namun Risma dikabarkan merasa tak cocok dengan Wisnu yang menggantikan Bambang.

PDIP menyatakan, perbedaan persepsi antara Risma dan Wisnu bisa dijembatani. PDIP meminta Risma, Wisnu, dan struktur PDIP di Surabaya dan Jawa Timur untuk saling introspeksi diri. “Untuk Bu Risma, pertimbangkan hal-hal yang lebih penting, yaitu masyarakat Surabaya,” ujar Basarah.

Januari kemarin, Risma tak hadir dalam pelantikan Wisnu sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Alasannya, sakit. Risma mengatakan tak punya masalah pribadi dengan Wisnu. Ia hanya mempersoalkan proses pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya yang menurutnya tak sesuai prosedur. Wisnu dipilih dalam rapat paripurna anggota DPRD Surabaya yang alot.

Risma yakin ada pemalsuan tanda tangan dalam proses terpilihnya Wisnu sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Ia menerima laporan, Ketua Panitia Pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya merasa tidak menandatangani kelengkapan berkas calon wakil wali kota seperti yang seharusnya.

“Ada proses yang tida dilalui. Ada tanda tangan yang dipalsukan,” kata Risma beberapa waktu lalu. Panitia Pemilihan bahkan mengirim surat ke Menteri Dalam Negeri terkait prosedur yang salah tersebut.

Apapun, PDIP menyatakan dukungan penuhnya kepada Risma. “PDIP pusat tetap mendukung Risma sebagai Wali Kota Surabaya. Semua Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Daerah PDIP juga harus memiliki sikap sama, mendukung Risma,” kata Basarah.

Wasekjen PDIP itu meminta Risma bersabar. “Ini ujian Bu Risma untuk jadi pemimpin yang lebih besar lagi. Bu Risma harus fokus sampai selesai masa jabatannya. Kalau pemimpin berhenti di tengah jalan dengan alasan yang tidak bisa ditolerir, bisa negatif,” ujarnya. (umi)

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Prabowo Berkelakar Singgung Senyuman Berat, Anies: Kan Beliau yang Alami, Kita Biasa Aja

Prabowo dalam pidato di KPU menyinggung Anies dan Cak Imin karena melemparkan senyuman yang berat lantaran pernah mengalami kondisi yang sama.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024