Sumber :
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVAnews - Kabar soal adanya puluhan warga pengungsi di kawasan Desa Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang mengalami keracunan akibat menghirup uap belerang, akibat erupsi Gunung Kelud, dibantah oleh pihak kepolisian, Sabtu 15 Februari 2014.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono. "Gosip itu, hoax," kata Awi melalui pesan singkat BlackBerry Messenger kepada VIVAnews di Jawa Timur.
Baca Juga :
Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu
Sejumlah wartawan, termasuk Bagus dari JTV yang meliput di Kelud, Wilayah Kabupaten Kediri, juga memastikan bahwa kabar simpang siur itu tidak benar. Para pewarta pun sempat dibuat bingung oleh kabar tersebut.
"Iya hoax itu, tadi sempat membuat bingung," ujar Bagus.
Sebelumnya, terkait kabar meresahkan soal gas beracun paska erupsi Gunung Kelud, Kepala Pusat Badan Geologi Surono meminta para pengungsi untuk tetap tenang. Ia tak membantah bahwa tiap gunung berapi memang memiliki gas beracun, namun jika mengungsi sejauh 10 km, maka dipastikan aman.
"Semua gunung api memang mengeluarkan gas beracun. Tapi kalau sudah mengungsi sejauh 10 km sudah aman. Bisa dihindari," jelasnya. []
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, terkait kabar meresahkan soal gas beracun paska erupsi Gunung Kelud, Kepala Pusat Badan Geologi Surono meminta para pengungsi untuk tetap tenang. Ia tak membantah bahwa tiap gunung berapi memang memiliki gas beracun, namun jika mengungsi sejauh 10 km, maka dipastikan aman.